Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Transportasi Perkotaan dari Universitas Lampung Aleksander Purba menjelaskan hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Uji coba pra-operasi dari sepur kilat itu diundur menjadi 1 September, setelah sebelumnya direncanakan pada 18 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Aleksander, pemerintah seharunya membentuk lembaga khusus pengelola kereta cepat. “Lembaga ini bertanggung jawab sejak awal mulai perencanaan, tender/ pra-kualifikasi, testing, menerima hasil pekerjaan kontraktor sampai mengoperasikan dan memelihara kereta cepat,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekarang, kata dia, terlihat sepenuhnya dikendalikan Kementerian Perhubungan walaupun sampai saat ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian tidak atau belum memiliki sub-bidang atau direktorat kereta cepat. Padahal, kata Aleksander, kereta cepat sama sekali berbeda dengan kereta konvensional.
Dia menilai aksi pemerintah menggandeng konsultan independen yang disetujui Kemenhub dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) adalah langkah yang paling rasional saat ini.
“Tujuannya untuk memastikan operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa dijalankan, dan aman,” ucap Aleksander yang juga Dosen Program Studi Profesi Insinyur Universitas Lampung itu.
KCIC ingin ketika uji coba semua sudah berjalan lancar
Sehingga, jika dalam waktu yang relatif singkat ini langkah tersebut tidak dapat dijamin atau operasional kereta cepat belum sepenuhnya memadai, dia menyarankan lebih baik ditunda. “Satu atau dua bulan ke depan,” tutur dia.
Belakangan, Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC memastikan uji coba pra-operasi kereta cepat yang mengangkut penumpang kembali diundur. Semula uji coba sekaligus soft launching itu akan digelar pada 18 Agustus, kini diundur jadi 1 September 2023.
“Sesuai dengan koordinasi yang dilakukan dengan pemerintah memang tanggal geser. Mudah-mudahan 1 september bisa dilakukan,” ujar Eva, kemarin.
Alasannya, kata dia, karena KCIC ingin ketika uji coba semua sudah berjalan lancar, dan masyarakat bisa nyaman menikmati naik kereta cepat. Uji coba pra-operasi ini direncanakan akan membawa penumpang dari Stasiun Halim. Sedangkan di Stasiun Padalarang sedang diupayakan percepatan proses konstruksi tapi tetap mengutamakan standar operasional prosedur yang ada.
Eva juga mengungkap pesan dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyatakan dari pada terburu-buru lebih baik menyempurnakan semua. “Tidak, tapi ketika nanti dilalui penumpang itu sudah nyaman. Tidak ada hal-hal yang jadi keluhan,” ucap dia.
MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR