Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK menjadi bahan bakar utama rumah tangga pada 2007, subsidi elpiji kemasan 3 kilogram terus melambung. Tidak ada skema yang memastikan hanya masyarakat kurang mampu yang berhak membeli gas melon itu. Walhasil, selama satu dekade, negara ikut menyubsidi penduduk kelas menengah. Puluhan triliun rupiah melayang tiap tahun.
Subsidi Elpiji Dinikmati Kelompok Terkaya
30% kelompok rumah tangga termiskin hanya menikmati
25% subsidi elpiji.
50% kelompok terkaya menikmati
65% subsidi elpiji.
Subsidi Terus Naik
2016Rp 38,0 triliun
2017Rp 40,5 triliun
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017)
Realisasinya berpotensi naik lagi tahun ini.
- Kuota 2017: 6,199 juta ton
- Penjualan: 5,750 juta metrik ton (per November 2017 atau 93 persen).
Penjualan diperkirakan melebihi kuota 1,6 persen.
Subsidi Menguras Kantong
Perhitungan subsidi elpiji 3 kilogram (rata-rata 2016)
Subsidi per tabung 3 kilogram Rp 12.051
Penggunaan LPG per rumah tangga perbulan 2-3 tabung
Rata-rata subsidi per rumah tangga perbulan Rp 24.102-36.153
Skema Subsidi Langsung Mentok
- Besaran subsidi langsung: Rp 45-75 ribu per bulan.
- Skema subsidi: Elpiji dijual dengan harga keekonomian. Subsidi terdistribusi lewat kartu.
- Jumlah rumah tangga penerima belum diputuskan.
- Besar bantuan apakah sesuai dengan pemakaian (rencana tiga tabung untuk rumah tangga dan sembilan tabung untuk usaha kecil-menengah) belum ditentukan.
- Mekanisme penyaluran belum diputuskan.
Mereka yang Layak
- Total rumah tangga: 68,2 juta
- Jumlah tabung elpiji 3 kilogram beredar: 57 juta
- Rumah tangga pengguna elpiji 3 kilogram saat ini: 41,5 juta
- Rumah tangga pengguna elpiji 3 kilogram dalam Basis Data Terpadu: 11,6 juta
- Rumah tangga layak penerima subsidi dalam Basis Data Terpadu: 25,7 juta
- Potensi rumah tangga terkena dampak subsidi langsung elpiji: 15,8 juta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo