Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN mengklaim 9 investor asing dan domestik yang bakal masuk ke proyek ibu kota baru. Bahkan, tiga perusahaan yang berasal dari Malaysia, Cina, dan Uni Emirat Arab sudah mulai melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan.
"Ada 9 perusahaan dan termasuk di antaranya ada tiga negara asing dan itu indikasinya sekitar Rp 45 triliun," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 10 Juni 2024.
Agung menuturkan tiga investor yang sudah menjajaki tahap studi kelayakan itu berasal dari sektor perumahan dan energi terbarukan.
Ia mengatakan bahwa investasi di IKN terus berjalan bahkan ketika terjadi pergantian pimpinan. Seperti diketahui, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, resmi mencopot jabatannya per Senin, 3 Juni 2024. Keduanya lantas digantikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Raja Juli Antono sebagai Plt wakilnya.
"Bahkan, langsung groundbreaking (setelah pergantian pimpinan)" ujar Agung. "Presiden datang. Kemudian Plt Kepala Otorita Pak Basuki Hadimuljono malam pertama pesannya langsung rock 'n roll."
Dalam groundbreaking VI proyek IKN pada 4-6 Juni 2024, Presiden Jokowi meresmikan sejumlah proyek pembangunan. Di antaranya, pembangunan Gedung Bank Tabungan Negara (BTN), Bina Bangsa School, Program Studi Doktor Internasional Universitas Gunadarma, Sekolah Islam Al-Azhar Sumaercon Nusantara, Nusantara Sustainability Hub yang merupakan proyek kolaborasi Pertamina dan Bakrie Group, Arena Lifestyle F&B, serta PLN Hub.
Sejak groundbreaking pertama hingga groundbreaking tahap 6 yang dilaksanakan pada 4-5 Juni kemarin, Agung mengatakan, Otorita IKN membukukan investasi Rp 51,3 triliun. "Ini untuk investasi yang sifatnya swasta atau direct investment (investasi langsung)" ujarnya.
Pilihan Editor: Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Tahun Depan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini