Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pantas Apbesi Kuatir

Proyek asahan akan menggunakan semen & besi beton produksi dalam negeri. tetapi apbesi (asosiasi pabrik besi beton se-indonesia) kuatir karena pemerintah jepang memberikan grant dalam bentuk besi beton.(eb)

18 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SESUDAH lama megap-megap nafasnya, industri besi beton domesetik kini melihat harapan baru. Proyek Asahan, kata pemerintah minggu lalu, akan menggunakan semen dan besi beton yang dihasilkan pabrik dalam negeri. Dari kedua produk itu. adalah besi beton 'yang paling mendesak minta dilindungi. Maka berkata Ketua Umum Apbesi (Asosiasi Pabrik Besi Beton Se-Indonesia), Sudardjo yang juga Dir-Ut PT Iroosteel Works: "Adanya berita itu saja kami sudah gembira." Proyek Asahan ditaksir akan membu tuhkan sekitar 42.000 ton. Jika diimpor dari Jepang (seperti biasa), harganya US$184 per ton FOB. belum termasuk bea masuk dan PPn impor. Harga ecerannya tertinggi di dalam negeri (seperti yang ditetapkan pemerintah tapi belum tercapai): Rp 130 per Kg. Karena pasarannya lesu sekali, harga itu di pasar lokal cuma antara Rp 105-Rp 110, hingga pabrik besar saja yang bisa bertahan. Umumnya pabrik besi beton domestik kini bekerja 1 shift dengan kapasitas produksi 25-30%. Sedikitnya 4 sudah menghentikan produksinya sama sekali, sedang 6 atau 9 lainnya mengalihkan usaha ke besi siku dll. Jika keputusan pemerintah itu dilaksanakan harga pasarnya akan meningkat. Tapi siapa akan mensuplainya? "Bagi kami tidak soal. apakah perusahaan swasta atau PT Krakatau Steel asalkan induksi dalam negeri dipakai," kata Sudarjo lagi kepada TEMPO. "Dan kami akan lebih gembira kalau semua proyek pemerintah seperti PUTL, dan Bina Marga juga memakai besi beton dalam negeri." Jika ini juga dikabulkan berarti 250.000 ton lagi dari Apbesi setahun. Buat sementara, ini belum. Di samping melihat harapan, Apbesi yang mempunyai 29 anggota rupanya masih kuatir. Berita lain menyebutkan bahwa ada kemungkinan pemerintah Jepang akan menyediakan grant (pemberian cuma-cuma) kepada negara-negara berkembang di Asia dalam bentuk besi beton. Ini bertujuan melindungi produksi domestik Jepang yang berlebihan sebagai akibat gerakan anti-dumping Amerika Serikat dan Eropa. Jepang dalam keadaan terpaksa akan mengurangi ekspornya yang tentu akan meresahkan kaum industriawannya. Maka pemerintah Jepang bermaksud demikian berita tersebut, akan membeli dari pabrik domestik guna menjaga kelangsungan usahanya, yang kemudian dilempar ke luar negeri dalam bentuk grant tadi. Indonesia jelas dalam daftar pemerintah Jepang, pantas menerimanya. Pantas pula Apbesi kuatir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus