Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Masih Berleha-Leha

Bekerjasama tidak pemda & bpd, pt. danareksa mengadakan operasi penawaran sertifikat pada petani cengkeh yang sedang panen di sulawesi utara. pemilikan sertifikat dibatasi 100 lembar per orang.(eb)

18 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA panen cengkeh di Sulawesi Utara. Para petani di daerah itu dewasa ini dianggap sedang berduit. Sehabis panen ini, mereka biasanya tergoda untuk membeli barang mewah, termasuk kulkas dan stereo, malah mungkin pesawat TV berwarna. Para petugas PT Danareksa mulai minggu lalu mencoba menyetop godaan itu. Bekerjasama dengan Pemda dan Bank Pembangunan Daerah setempat, Danareksa mengajak kaum tani supaya membeli sertifikatnya. Usaha ini disebut Operasi Pintu-ke-Pintu yang berarti rumah penduduk didatanginya. Sudah 6 bulan lebih sertifikat Danareksa diedarkan. Dari 150.000 saham asli PT Semen Cibinong yang dibelinya, Danareksa mengeluarkan 148.000 sertifikat, di antaranya masih 50.000 lebih yang belum terjual. Sisa sebesar itu telah tidak merugikan Danareksa sebagai perusahaan (milik pemerintah). Bahkan Danareksa menjadi beruntung besar-rp 72 juta lebih--dari sisa yang tidak terjual itu berhubung adanya dividen PT Semen Cibinong. Dividen itu (TEMPO, 14 Januari) yang dibayar sejak akhir Januari adalah Rp 666 per saham atau Rp 674 per sertifikat yang harga nominalnya Rp 10.000. Tidak diragukan lagi bahwa dividen Cibinong itu sudah cukup menarik, malah mungkin akan lebih besar lagi jumlahnya pada pengeluaran dividen berikutnya -- diduga Agustus. Penjualan pabrik semen itu jauh meningkat dengan bertambahnya kapasitas produksinya menjadi 1,2 juta ton per tahun sejak akhir tahun lalu. Maka prospeknya akan cerah, apalagi ada pula keputusan pemerintah supaya proyek Asahan memakai semen buatan domestik. Piknik Tapi kenapa sertifikat Danareksa tidak laku? Jawabannya antara lain karena Danareksa, sesuai dengan tugas dari pemerintah, membatasi pemilikan 100 lembar per orang, supaya sertifikatnya merata sampai ke tangan masyarakat. Sebaliknya, minat masyarakat pada saham dan Pasar Modal masih perlu banyak dibina. Pembinaan tersebut dirasakan kurang sekali. Namun sudah pernah Danareksa mengirim tim penerangan ke berbagai daerah. Tapi seorang pejabat yang mengetahui berkomentar "itu seperti piknik saja." Kini diadakannya pula Operasi Pintu-ke-Pintu di Sulawesi Utara yang, menurut rencananya, akan diteruskan di Ambon. Kelihatan bahwa sasaran penjualan Danareksa ialah daerah, bukan cuma Jakarta yang sudah jelas merupakan pembeli terbesar. Pasar Modal--dengan PT Semen Cibinong saja yang memasyarakatkan diri - sungguh masih kesepian. Transaksi saham Cibinong pun belakangan ini melempem kembali dengan kurs mendekati Rp 10.600. Sebentar ia melonjakbulan lalu - menjelang dividen -- ke Rp 1.000 tapi nampaknya Pasar itu sangat dikendalikan oleh Danareksa guna mencari "kurs yang wajar" pada waktu tertentu. Jika keadaan "sepi" itu sampai berlarut, kata satu pialang, maka besar kemungkinan bahwa masyarakat akan melupakannya yang berakibat perusahaan-perusahaan pun akan berleha-leha untuk tidak go public. Dewasa ini setidaknya sudah tiga perusahaan yang resmi melamar dan mengharapkan Danareksa sebagai co-underwriter (salah satu penjamin). Tapi Danareksa rupanya sangat berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, mungkin pengaruh sertifikatnya yang masih belurn terjual. Berkata Dir-Ut J.A. Sereh kepada Yunus Kasim dari TEMPO: "Pihak luar memandang kami (Danareksa) bekerja lambat. Itu betul. Tapi ini sama Sid dengan orang yang mau kawin. Ia melamar dulu. Pinangan ini bisa cepat, dan bisa pula tunggu dulu satu tahun baru kawin. Sebagai penjamin, Danareksa tentu harus menyelidiki benar keadaan calon."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus