Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEAUTY contest yang digelar Wood McKenzie pada Juli 2008 diserbu para pemain gas dunia. Konsultan itu diminta Pertamina untuk mencarikan pasangan bagi perusahaan minyak negara tersebut untuk menggarap blok Natuna D-Alpha, lapangan gas raksasa di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Ada delapan kontestan yang lolos seleksi tahap kedua, antara lain ExxonMobil, Total, Chevron, dan Shell.
Lapangan D-Alpha memang menggiurkan. Pada puncak produksi, volume gas kotor yang bisa disedot dari blok ini kira-kira lebih dari total produksi gas seluruh Indonesia yang mencapai sekitar 46 triliun kaki kubik-bandingkan dengan Tangguh yang hanya 14 triliun kaki kubik. Natuna D-Alpha tak ubahnya gadis molek yang menjadi incaran banyak pemain gas dunia.
Natuna sebetulnya hanya satu dari lapangan gas dunia yang diburu para raksasa minyak dunia. Kepemilikan atas lapangan besar memang bisa meningkatkan portofolio yang bisa mendongkrak nilai mereka. Shell, misalnya, menambah portofolionya melalui proyek Qatargas 4, yang menghasilkan 280 ribu barel setara minyak per hari pada puncak produksi.
Exxon juga bermain di Qatar, yakni di Qatargas 2 train 4 dan 5, masing-masing berkapasitas 7,8 juta ton per tahun. Train 4 mulai beroperasi pada 2008, sedangkan train 5 akan "on" tahun ini untuk memenuhi pasar gas alam cair Inggris. Di train 6 dan 7 pun Exxon menebar saham, joint venture dengan Qatar Petroleum menjadi Ras Laffan LNG Company 3.
Saat ini Exxon merupakan pemain gas terbesar di dunia. Dalam lima tahun terakhir, raksasa minyak dan gas Amerika ini telah menambah cadangannya setara 8,7 miliar barel minyak.
Para Raksasa Gas Dunia | ExxonMobil Corporation (Amerika Serikat) | Royal Dutch Shell Plc. (Belanda) | BP (Inggris) | TOTAL (Prancis) | Chevron (Amerika Serikat) |
Total aset | US$ 242,08 miliar | US$ 269,47 miliar | US$ 236,08 miliar | US$ 167,14 miliar | US$ 148,79 miliar |
Laba bersih | US$ 40,61 miliar | US$ 31,93 miliar | US$ 3,54 miliar | US$ 18,06 miliar | US$ 18,7 miliar |
Tenaga kerja | 106.100 jiwa | 104.000 jiwa | 97.600 jiwa | 96.442 jiwa | 59.162 jiwa |
Total produksi*(setara minyak per hari) | 4,2 juta barel | 3,2 juta barel | 3,8 juta barel | 2,4 juta barel | 2,62 juta barel |
Minyak mentah** | 2,6 juta barel (dan LNG) | 1,82 juta barel | 1,30 juta barel | 1,5 juta barel | 1,76 juta barel (dan LNG) |
Gas alam** | 9,4 miliar kaki kubik | 8,21 miliar kaki kubik | 7,22 miliar kaki kubik | 4,8 miliar kaki kubik | 5,02 miliar kaki kubik |
Kapasitas kilang** | 5,57 juta barel | 3,95 juta barel (destilasi) | 2,77 juta barel | Data tak tersedia | 3,48 juta barel |
Total cadangan*** | 72 miliar barel | 11,92 miliar barel | 17,81 miliar barel | 10,449 miliar barel (terbukti) | 4,66 miliar barel (kondensat dan LNG) |
Minyak | 11,26 miliar barel | Data tak tersedia | 5,49 miliar barel | 5,78 miliar barel | Data tak tersedia |
Gas | 68,77 triliun kaki3 | Data tak tersedia | 41,13 triliun kaki3 (alam) | 25,73 triliun kaki3 | 19,14 triliun kaki3 |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo