Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pasar Obligasi Diperkirakan Menguat untuk Tenor Jangka Pendek

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat

27 Juli 2018 | 08.32 WIB

Selain dapat dibeli di pasar perdana, obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan menggunakan harga dalam bentuk persentase.
Perbesar
Selain dapat dibeli di pasar perdana, obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan menggunakan harga dalam bentuk persentase.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat untuk obligasi 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun dengan potensi menguat terbatas pada Jumat 27 Juli 2018. 

Baca: PT KAI Terbitkan Surat Obligasi Senilai Rp 2 Triliun

Namun, untuk obligasi 15 tahun diperkirakan akan dibuka melemah karena masih memiliki ruang untuk mengalami pelemahan, meskipun sudah tidak banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa, pelan tapi pasti, Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi merasa yakin dengan pertumbuhan ekonomi di zona Eropa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, Draghi mengingatkan bahwa terlalu dini untuk menyatakan kemenangan saat ini. Perang dagang diyakini tidak akan terlau berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di zona Eropa.

"Hal ini dapat kita saksikan tatkala pekan depan inflasi zona Eropa akan keluar beserta dengan data ketenagakerjaannya," ujar Nico dalam riset harian, Jumat 27 Juli 2018

Sementara itu, porsi kepemilikan asing di pasar obligasi dalam negeri sedikit demi sedikit sudah mulai berkurang. Setelah bertahan selama dua pekan di area 38%, sekarang porsinya menyusut menjadi 37,6%.

Menurutnya, hal ini pula lah yang membuat pasar obligasi tidak mendapatkan dorongan untuk mengalami penguatan.

Fokus berikutnya adalah pengumuman beberapa data inflasi dari Eropa dan Indonesia pada pekan depan.

"Kami masih merekomendasikan hold hari ini, dengan potensi buy apabila mengalami kenaikan di atas 50 bps. Strategi investasinya masih terfokus pada obligasi jangka pendek, tetapi tetap mengambil porsi terhadap obligasi jangka panjang," papar Nico.

Pada perdagangan Kamis 26 Juli 2018, total transaksi dan frekuensi kembali turun dibandingkan hari sebelumnya di tengah labilnya harga obligasi. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 7-10 tahun, diikuti dengan tenor 10-15 tahun dan 15-20 tahun.

"Pasar obligasi kemarin terlihat masih agak malu-malu untuk mengalami kenaikan, keraguan karena ketidakyakinan terhadap pasar membuat para pelaku pasar dan investor masih melakukan wait and see," terangnya.

 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus