Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan keprihatinannya atas kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat, pada Senin, 11 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami turut berdukacita mendalam atas peristiwa kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 kemarin," kata Puan dalam pernyataan resmi di Jakarta, Selasa, 12 Novembar 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walaupun kecelakaan ini diduga disebabkan oleh faktor kesalahan manusia, Puan juga menyoroti kondisi cuaca saat kejadian, yaitu hujan yang menyebabkan jalan licin.
Puan mengingatkan pemerintah agar memperkuat program mitigasi, termasuk peningkatan infrastruktur jalan. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan adanya fenomena La Nina di Indonesia, disertai peringatan cuaca ekstrem dalam seminggu ke depan di beberapa wilayah yang diperkirakan mengalami hujan lebat.
“Pemerintah perlu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi alam yang sulit diprediksi,” ujarnya.
Ia menambahkan, sistem peringatan dini yang akurat di daerah rawan bencana perlu diperkuat agar masyarakat dapat mengantisipasi kondisi darurat akibat cuaca ekstrem.
"Pemerintah perlu segera melakukan langkah konkret dan menyeluruh untuk mencegah risiko korban jiwa dan kerusakan yang lebih besar akibat cuaca ekstrem yang sedang terjadi di Indonesia," ungkapnya.
Puan menyarankan agar pemerintah dan lembaga terkait memaksimalkan penggunaan media sosial, sirene di wilayah rawan, dan aplikasi mobile untuk menyampaikan informasi cuaca ekstrem, sehingga dampak bencana akibat cuaca ekstrem bisa diminimalkan.
“Lakukan juga evaluasi terhadap infrastruktur yang mendukung mitigasi bencana, khususnya di area yang sering mengalami banjir dan longsor,” imbuhnya.
Puan juga menekankan pentingnya kerja sama antara BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan lembaga terkait untuk memaksimalkan teknologi dalam upaya mitigasi bencana.
Selain itu, Puan meminta pemerintah daerah secara rutin memeriksa kondisi infrastruktur guna mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem.
"Kita tidak bisa menunggu hingga bencana terjadi untuk memperbaiki infrastruktur. Pemerintah perlu segera mengalokasikan dana dan sumber daya untuk memastikan infrastruktur di daerah rawan sudah memadai dalam menghadapi potensi bencana," tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masyarakat melalui edukasi agar warga lebih memahami langkah yang harus diambil saat keadaan darurat, yang dapat membantu mengurangi korban saat bencana terjadi.
ANTARANEWS
Pilihan editor: Ahli Otomotif ITB: Harus Ada Inspeksi Menyeluruh untuk Mencegah Rem Blong