Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memproyeksikan Pelabuhan Tanjung Priok yang berlokasi di Jakarta Utara bakal menjadi hub untuk kapal-kapal kargo ekspor. Pencanangan hub ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada Singapura yang saat ini menjadi pelabuhan alih muat barang.
Baca juga: Pelindo III Siapkan Rp 6,4 T Investasi Pelabuhan di 7 Provinsi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tanjung Priok harus jadi hub agar barang bisa langsung dikirim ke Cina, Eropa, Amerika. Agar manfaat ekonominya optimal dan tidak bergantung pada Singapura," ujar Budi Karya dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel, Kelapa Gading, Jakarta Timur, Kamis, 9 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Budi Karya, saat ini hub untuk pengiriman internasional berpusat di Singapura. Karena itu, barang-barang dari Indonesia yang akan dikirim ke luar negeri lebih dulu 'mampir' di negeri jiran itu.
Saat Tanjung Priok menjadi hub internasional, Budi Karya memperkirakan kapal-kapal kargo akan diintegrasikan dengan trayek tol laut domestik. Upaya ini untuk mengurangi disparitas harga dan memaksimalkan potensi ekspor barang-barang komoditas daerah.
Budi Karya mengatakan Tanjung Priok layak menjadi hub internasional lantaran pelabuhan itu telah menyandang gelar pelabuhan bebas korupsi atau wilayah bebas korupsi alias WBK. Pelabuhan Tanjung Priok dinobatkan sebagai wilayaj birokrasi bersih dari korupsi pada Desember lalu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Ditjen Perhubungan Laut oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Pelabuhan Tanjung Priok berhasil menjadi pelabuhan bebas korupsi setelah otoritas pelabuhan menerapkan sistem zona integritas. Menurut Budi, status pelabuhan bebas korupsi ini mampu mendorong pencapaiam volume pengiriman barang atau logistik dalam jumlah dan kecepatan tertentu.
Beberapa waktu lalu, Budi Karya mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok telah berhasil meningkatkan volume barang dari 7,5 juta twenty-foot equivalent atau TEUs per tahun menjadi 9 juta. Sedangkan Tanjung Priok ditargetkan mencapai peningkatan volume barang 20 persen dari jumlah saat ini, yakni 3 juta TEUs per tahun.
Saat ini, indeks logistik Indonesia telah meningkat. Budi Karya mengatakan, menurut data Kementerian Perhubungan, indeks logistik meningkat dari peringkat 63 menjadi 46.