Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pelabuhan Tanjung Priok Dipoles Jadi Saingan Singapura

Menhub menyatakan akan memoles Pelabuhan Tanjung Priok jadi hub internasional.

9 Mei 2019 | 16.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prajurit Angkatan Laut Jepang berjalan di atas kapal JS Samidare saat open ship di dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019. Singgahnya kapal JS Samidare juga untuk memperingati hubungan Indonesia-Jepang ke 61 tahun. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memproyeksikan Pelabuhan Tanjung Priok yang berlokasi di Jakarta Utara bakal menjadi hub untuk kapal-kapal kargo ekspor. Pencanangan hub ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada Singapura yang saat ini menjadi pelabuhan alih muat barang.

Baca juga: Pelindo III Siapkan Rp 6,4 T Investasi Pelabuhan di 7 Provinsi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tanjung Priok harus jadi hub agar barang bisa langsung dikirim ke Cina, Eropa, Amerika. Agar manfaat ekonominya optimal dan tidak bergantung pada Singapura," ujar Budi Karya dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel, Kelapa Gading, Jakarta Timur, Kamis, 9 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Budi Karya, saat ini hub untuk pengiriman internasional berpusat di Singapura. Karena itu, barang-barang dari Indonesia yang akan dikirim ke luar negeri lebih dulu 'mampir' di negeri jiran itu.

Saat Tanjung Priok menjadi hub internasional, Budi Karya memperkirakan kapal-kapal kargo akan diintegrasikan dengan trayek tol laut domestik. Upaya ini untuk mengurangi disparitas harga dan memaksimalkan potensi ekspor barang-barang komoditas daerah.

Budi Karya mengatakan Tanjung Priok layak menjadi hub internasional lantaran pelabuhan itu telah menyandang gelar pelabuhan bebas korupsi atau wilayah bebas korupsi alias WBK. Pelabuhan Tanjung Priok dinobatkan sebagai wilayaj birokrasi bersih dari korupsi pada Desember lalu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Ditjen Perhubungan Laut oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Pelabuhan Tanjung Priok berhasil menjadi pelabuhan bebas korupsi setelah otoritas pelabuhan menerapkan sistem zona integritas. Menurut Budi, status pelabuhan bebas korupsi ini mampu mendorong pencapaiam volume pengiriman barang atau logistik dalam jumlah dan kecepatan tertentu.

Beberapa waktu lalu, Budi Karya mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok telah berhasil meningkatkan volume barang dari 7,5 juta twenty-foot equivalent atau TEUs per tahun menjadi 9 juta. Sedangkan Tanjung Priok ditargetkan mencapai peningkatan volume barang 20 persen dari jumlah saat ini, yakni 3 juta TEUs per tahun.

Saat ini, indeks logistik Indonesia telah meningkat. Budi Karya mengatakan, menurut data Kementerian Perhubungan, indeks logistik meningkat dari peringkat 63 menjadi 46.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus