Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta: Suasana haru menyelimuti pemakaman ekonom senior Universitas Gadjah Mada atau UGM A. Tony Prasetiantono yang dikebumikan di komplek pemakaman keluarga UGM Sawit Sari Sleman Yogya Jumat siang, 18 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begawan yang juga ikon perintis Jazz UGM itu wafat pada Rabu 16 Januari 2019 dalam usia 56 tahun. Tony wafat diduga akibat serangan jantung saat tengah berada di Jakarta.
Istri Tony, Eva Suvita, dan anak semata wayangnya Meidiana Sasha Putri terus mencoba tegar tatkala jenazah Tony dimasukkan ke liang lahat. Ratusan pelayat yang hadir turut terharu dan sebagian menangis merasa kehilangan.
Wajah sembap menyelimuti ibu dan anak itu. Keduanya tak bisa berada di sisi Tony saat menghembuskan nafas terakhir karena masih berada di Belanda.
Eva sebelumnya hanya bisa menyaksikan peti Tony dibuka di rumah duka Yogya melalui layanan video call seorang kerabat dari Belanda. Keduanya baru bisa tiba di Yogya Jumat pagi atau lima jam sebelum prosesi pemakaman.
“Pak Tony menurut kami bahagia di saat-saat terakhirnya karena dia bisa bersama para sahabat dekatnya, mereka itu yang selama ini memang loyal mendampingi almarhum,” ujar keponakan Tony, Fery kurniawan di sela pemakaman.
Sesaat sebelum ditemukan meninggal di kamar hotel Ritz Carlton Jakarta Rabu petang, 16 Januari 2019, Tony masih berkumpul bersama rekannya di Badan Supervisi Bank Indonesia atau BSBI di mana ia turut menjadi anggotanya.
Usia makan malam sekitar pukul 21.30 WIB, Tony kembali ke kamarnya. Namun beberapa saat kemudian Tony menelpon respsionis hotel untuk datang ke kamarnya.
“Saat resepsionis datang, pintu kamar tak kunjung dibukakan, karena tak ada respon resepsionis lalu membuka kamar hotel dan menemukan Pak Tony sudah meninggal dalam keadaan terduduk di kursi kamar,” ujarnya.
Hadir pula di pemakaman itu sejumlah tokoh dan rekan Tony Prasetiantono. Diantaranya ekonom yang juga Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu. Sedangkan saat di rumah duka, Jumat pagi, sejumlah tokoh yang melayat seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Guru Besar Ekonomi UGM Mudrajad Koencoro, juga Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng.