Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) membeberkan kelanjutan rencana pembangunan pabrik pupuk di Fakfak Papua. Direktur Operasi dan Produksi Hanggara Patrianta mengatakan dalam waktu dekat, proyek akan dimulai dengan pembebasan kawasan hutan untuk lahan pembangunan pabrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekitar bulan Mei ini sudah selesai untuk pelepasan kawasan hutan, karena masih kawasan hutan akan diubah menjadi area penggunaan lain," ujar Hanggara dalam konferensi pers di di The Longham Jakarta pada Rabu, 29 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun pembangunan pabrik ini juga telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Hanggara mengaku Pupuk Kaltim bersama Kementerian Investasi dan lembaga terkait sudah menetapkan lini masa pembangunan pabrik tersebut. Pabrik pupuk di Fakfak ini ditargetkan mulai produksi pada semester II 2027 mendatang.
Hanggara memperkirakan seluruh tahap penyiapan lahan akan rampung pada Agustus 2023. Proses tersebut, kata dia, akan berjalan paralel dengan pemilihan kontraktor pembangun pabrik. Menurutnya, pemilihan kontrator akan rampung pada Juli 2024. Lalu, pembangunan pabrik akan berlangsung selama 43 bulan.
Pabrik pupuk di Fakfak Papua ini akan memproduksi amoniak dan urea. Hanggara menjelaskan dua jenis produk tersebut dipilih lantaran potensi sumber dayanya sangat besar di Papua. "Kemudian pabrik amonia di sana sangat menopang ketahanan pangan, terutama di Indoensia bagian timur," ucap Hanggara.
Ihwal pendanaan, Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan Pupuk Kaltim masih mengkaji beberapa opsi yang ada. "Di samping pastinya kami menggunakan ekuiti harga dan dana dari eksternal." tuturnya.
Pilihan Editor: Soal Transaksi Janggal Rp 349 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD: Ada Bawahan Sri Mulyani Menutup Akses Informasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini