Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Direktur General Affair PT Taman Resort Internet (Tamarin) atau Pengelola KEK Nongsa Digital Park, Nara Dew, menyatakan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bakal tertunda hingga tahun 2026.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sayangkan karena Kominfo memutuskan untuk menunda projeknya," kata Nara saat ditemuai di Nongsa Digital Park, Kamis 25 Juli 2024. "ini yang masih kami komunikasi dengan Kominfo kenapa mereka menunda proyek."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi, ujar Nara, belakangan pembangunan program strategis nasional (PSN) PDN menuai protes dari warga karena proses pematangan lahannya diduga mencemari laut.
Adapun pemotongan lahan untuk PDN Kominfo sebetulnya sudah dimulai sejak akhir 2023 lalu dan direncanakan pembangunan fase pertama bakal rampung pada tahun 2025. "Namun di tengah perjalanan mereka mengatakan menghentikan sementara proyek ini," ujar Nara.
Nara menyayangkan hal tersebut karena saat ini kegiatan cut and fill lahan yang sudah dilakukan sangat riskan. Kalau memang tetap dihentikan, ia meminta Kominfo melakukan sejumlah mitigasi, seperti membuat batu miring atau menanami rumput, agar tanah tidak longsor.
"Ini yang kami sayangkan berhentinya tidak pas. Sedang kami bicarakan dengan mereka, supaya mereka ikut melihat dampak yang diakibatkan terhadap itu," tutur Nara.
Nara mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah melakukan upaya mandiri membangun kolam repasan agar tanah bekas cut and fill tidak semakin parah masuk ke laut. "Kolam itu kami bangun untuk menahan lumpur agar tidak masuk ke laut."
Ia pun berharap semua pihak menangapi dengan positif KEK ini. Kalaupun ada kekurangan dalam proses pembangunannya, Nara berharap bisa ditanggulangi secara bersama-sama.
Warga Protes
Sebelumnya, nelayan di Teluk Mata Ikan Nongsa memprotes pembangunan PDN Kominfo karena membuat laut tercemar lumpur atau tanah. Lumpur itu menyebabkan laut menjadi keruh, sehingga berdampak kepada tangkapan nelayan.
Tidak hanya itu, kunjungan wisatawan juga terimbas akibat proses pembangunan PDN tersebut. Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung pantai Teluk Mata Ikan yang otomatis jeblok. "Wisatawan tidak mau bermain di pantai," kata Andi Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Mata Ikan, kepada awak media, Selasa, 16 Juli 2024.