Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pemesanan Tiket Pesawat Meningkat Menjelang Libur Panjang

Stimulus pemerintah membantu mendorong permintaan tiket.

28 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Penumpang tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, 5 Maret 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Penumpang tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, 5 Maret 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat tren peningkatan permintaan tiket pesawat menjelang periode libur panjang akhir pekan ini. "Tercatat jumlah booking penumpang pada periode akhir pekan panjang ini tumbuh 30 persen dibanding periode yang sama pada minggu lalu," ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Mitra Piranti, kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mitra optimistis permintaan tiket akan semakin meningkat seiring dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk melakukan perjalanan akhir pekan ini. Permintaan diperkirakan meningkat untuk penerbangan ke sejumlah kota besar di Pulau Jawa, seperti Yogyakarta, Malang, dan Surabaya. Sedangkan untuk luar Jawa, destinasi penerbangan ke Denpasar, Lombok, dan Labuan Bajo diperkirakan akan banyak diminati.

Optimisme itu juga didorong oleh stimulus pemerintah berupa pembebasan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) di 13 bandar udara mulai 23 Oktober hingga 31 Desember mendatang. Mitra menyatakan pihaknya telah menghilangkan tarif tersebut dari komponen penentu tarif tiket pesawat. Dia mencontohkan, tarif yang dikenakan ke penumpang dengan keberangkatan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dipatok sebesar Rp 130 ribu per pax. Sedangkan tarif untuk keberangkatan dari Bandara Halim Perdanakusuma sebesar Rp 50 ribu per pax.

Mitra menyatakan pemotongan tarif ini berlaku di 10 bandara yang dilayani Garuda. Kesepuluh bandara itu antara lain Soekarno-Hatta, Hang Nadim, Kualanamu, I Gusti Ngurah Rai, Yogyakarta, dan Halim Perdanakusuma. Selain itu, stimulus diterapkan di Bandara Lombok Praya, Jenderal Ahmad Yani, Sam Ratulangi, dan Labuan Bajo.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin optimistis stimulus dari pemerintah ini mampu meningkatkan pergerakan penumpang dan pesawat. Dengan pembebasan tarif untuk keberangkatan dari lima bandara yang ia kelola, kenaikannya diprediksi hingga 20 persen pada November mendatang. "Pada Oktober, penumpang di lima bandara penerima stimulus diperkirakan sebanyak 1,45 juta orang. Setelah ada stimulus, diperkirakan meningkat pada November menjadi 1,74 juta orang," ujarnya. Kelima bandara tersebut adalah Soekarno-Hatta, Kualanamu, Halim Perdanakusuma, Silangit, dan Banyuwangi.

Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang akibat masa libur panjang dan penurunan harga tiket, Angkasa Pura II menyiapkan protokol kesehatan yang ketat dengan berfokus pada penjagaan jarak, pemeriksaan kesehatan, pengurangan kontak fisik, dan kebersihan bandara. "Kami juga mematuhi peraturan yang berlaku saat ini, yakni membatasi jumlah penumpang pada waktu sibuk di bandara maksimal 50 persen dari kapasitas," ucap Awaluddin.

Wakil Ketua sekaligus Kepala Bidang Organisasi dan Hubungan Antar-Lembaga Asosiasi Travel Agent Indonesia, Anton Sumarli, menyatakan penjualan tiket pesawat menjelang libur panjang meningkat sangat tinggi. "Penjualan tiket ke Bali, contohnya, sudah terjual habis untuk tanggal 28-30 Oktober," katanya. Anton menyatakan stimulus dari pemerintah cukup membantu kenaikan pemesanan tiket.

Tren kenaikan jumlah pemesanan tiket juga terpantau Tiket.com. Public Relations Manager Ticket.com, Sandra Darmosumarto, menyatakan terdapat lonjakan pemesanan tiket untuk keberangkatan pada 19-25 Oktober. "Naik sekitar 20 persen bila dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya," ujarnya. Dia memperkirakan angkanya akan semakin tinggi, terlebih lagi mulai banyak destinasi yang dibuka dengan protokol kesehatan. Selain itu, insentif dari pemerintah membuat harga tiket pesawat turun rata-rata 5-15 persen.

YOHANES PASKALIS │ VINDRY FLORENTIN


7

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus