Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan hasil realisasi program satu juta rumah per tahun yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2015. Hasilnya, per 4 Desember kemarin, baru 765.120 unit rumah yang terbangun sepanjang 2017.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan pembebasan lahan lagi-lagi menjadi kendala dalam pemenuhan realisasi program satu juta rumah tersebut. Menurut Khawali, penguasaan lahan oleh pemerintah untuk merealisasikan program ini dirasa masih kurang. "Belum lagi proses pembebasan lahan juga masih sering alot," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Selasa, 5 Desember 2017.
Baca: Hingga Juni Program Sejuta Rumah Telah Bangun 120.000 Hunian
Meskipun begitu, Khawali optimistis 850 ribu rumah akan terbangun di penghujung 2017. Angka tersebut dihitung berdasarkan asumsi 15-20 ribu unit rumah akan terbangun setiap pekan pada bulan ini.
Lebih jauh, Khawali menjelaskan, dari sejumlah unit rumah yang telah terbangun pada 2017, 70 persen di antaranya atau 619.898 unit merupakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Khawali berujar mayoritas rumah untuk MBR itu atau 183.977 unit dibangun Kementerian PUPR. Sedangkan sisanya dibangun pihak pengembang, pemerintah daerah, masyarakat, kementerian/lembaga selain PUPR, dan program CSR dari perusahaan.
Adapun 30 persen dari rumah yang telah terbangun pada 2017 diperuntukkan untuk non-MBR. Mayoritas dari rumah tersebut, kata Khawali, digarap pihak pengembang dan sisanya dibangun masyarakat.
Untuk diketahui, sejak dicanangkan Presiden pada 2015 lalu, program satu juta rumah bagi masyarakat belum pernah terealisasi di setiap tahunnya. Adapun menurut data Kementerian PUPR, realisasi program satu juta rumah pada 2015 sebesar 699.770 unit. Sedangkan pada 2016 sebesar 805.196 unit.
ERLANGGA DEWANTO | RR ARIYANI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini