Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Performa Rupiah Dipredikasi Jadi Indikator Penentu Kinerja IHSG Pekan Ini

Pekan ini, 23 hingga 27 Desember 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jadi diprediksi jadi salah satu penentu kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

24 Desember 2024 | 10.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jadi sorotan sepanjang pekan lalu. Pekan ini, 23 hingga 27 Desember 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jadi diprediksi jadi salah satu penentu kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septanus mengatakan jika rupiah bisa menguat ke level Rp15.900 per dolar AS pekan ini maka IHSG bisa turut terdongkrak. Pada penutupan perdagangan Senin, 23 Desember 2024, kurs rupiah tercatat menguat ke Rp 16.195 per dolar AS. “Penguatan mata uang lokal biasanya meningkatkan kepercayaan investor," kata Angga dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angga mengatakan investor asing berpotensi kembali masuk ke Indonesia. Penguatan rupiah yang terjadi pada Senin, akata dia, tidak lepas dari aksi beli investor asing masuk ke Indonesia. Terlebih setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen dan Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Angga mengatakan penurunan suku bunga The Fed memperlebar selisih antara suku bunga Indonesia dan AS. Hal ini menurutnya berpotensi membuat investasi di Indonesia semakin dilirik oleh investor asing.

Selain itu menurutnya, momentum perbaikan kinerja keuangan atau window dressing serta fenomena santa claus rally berpotensi menopang aliran modal asing. Santa Claus Rally, pasar harga saham cenderung naik pada akhir tahun karena aktivitas belanja dan optimisme investor. "Kedua faktor ini biasanya mendorong masuknya modal asing yang dapat memperkuat Rupiah dan mendukung kenaikan IHSG,” ujarnya.

Indikator-indikator tersebut, kata dia, penting diperhatikan mengingat pada periode perdagangan 16-20 Desember 2024 lalu IHSG mengalami koreksi sebesar 4,65 persen. IHSG turun ke level 6.983,86. Penurunan ini disertai koreksi di semua sektor.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus