Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Probolinggo -Sebanyak 32 ribu ton beras impor dari Vietnam dibongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, Kamis, 14 Maret 2024. Beras cadangan pemerintah yang diimpor oleh Bulog itu diangkut dengan kapal kargo PHU DAT 268 berbendera Vietnam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Probolinggo Yoga Prastyadi mengatakan bongkar muat beras cadangan pemerintah itu sudah berlangsung sejak Minggu, 10 Maret 2024 lalu. "Dan saat ini masih proses bongkar. Selesai kemungkinan Minggu besok. Kapal dari vietnam itu kapasitasnya 3.200 ton," kata Yoga Prastyadi kepada TEMPO, Kamis, 14 Maret 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bongkar muat dilakukan di dermaga II Terminal Umum DABN Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Ribuan ton beras itu nantinya akan disimpan di gudang-gudang Perum Bulog Cabang Probolinggo. "Gudang bulog di Probolinggo ada 5 unit gudang dengan total kapasitas sebanyak 35 Ribu Ton," ujar Yoga.
Sepengetahuan Yoga, bongkar muat beras di dermaga II Tanjung Tembaga ini sudah kali kelima sejak tahun kemarin. "Sejak tahun kemarin sudah dilakukan bongkar muat beras di Pelabuhan Tanjung Tembaga," kata Yoga menambahkan.
Yoga mengatakan kemungkinan ada peningkatan jumlah beras yang akan dibongkar muat di Kota Probolinggo. Tahun 2023 lalu jumlah beras yang dibongkar muat sebanyak lebih 21 ribu ton. Pada tahun 2024 ini akan ada peningkatan sebanyak 50 ribu ton. "Tahun ini akan ada peningkatan perkiraan sebanyak 50 ribu ton," ujar Yoga.
Seperti tahun lalu, keberadaan beras cadangan pemerintah yang disimpan di gudang Bulog Probolinggo ini dinamis. "Kebutuhannya dinamis, dimungkinkan akan dipindah ke gudang Bulog lain di wilayah Jawa Timur, bahkan dipindah ke luar pulau. Saat ini juga ada yg dipindah ke NTT bahkan Papua," katanya.
Setelah kedatangan beras dari Vietnam, Tiga mengatakan pada Minggu depan juga akan ada lagi bongkar muat beras impor sebanyak 9 ribu ton dari Myanmar. "Untuk menjaga keamanan stok menjelang HKBN (Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN)," imbuh Yoga.
Di Jawa Timur, selain di Pelabuhan Tanjung Tembaga, bongkar muat beras impor ini juga dilakukan di Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Wangi Banyuwangi. Yoga mengatakan cadangan beras pemerintah ini akan digunakan sesuai dengan penugasan oleh pemerintah.
Tahun ini Perum Bulog ditugaskan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui Penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), Penyaluran Bantuan Pangan Beras serta Gerakan Pangan Murah.