Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertama di Indonesia, Musi Banyuasin Bangun Pabrik Aspal Karet

Musi Banyuasin membangun pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi.

3 Agustus 2019 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia, yang dilakukan Jumat, 2 Agustus 2019, di Pusat Penelitian di Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang--Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin atau Muba membangun pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi. Pabrik yang akan dibangun di kota Sekayu ini tercatat sebagai yang pertama di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Muba, Dodi Reza Alex mengatakan pabrik dibangun untuk meningkatkan harga jual karet rakyat yang dalam beberapa tahun terakhir ini turun drastis. "Ini juga sebagai pemacu implementasi program pembangunan jalan aspal karet," katanya, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muba berhasil merealisasikan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin pada Oktober 2018 lalu. Dalam waktu dekat ini Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi, Dodi meyakini aplikasi aspal karet dapat diterapkan hingga ke luar daerah.

Realisasi pendirian pabrik tersebut tertuang dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia yang dilakukan kemarin. Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat. Sedangkan bila ada kekurangan bahan baku, maka pabrik akan membeli karet dari luar daerah baik di Sumsel maupun Jambi dan Bengkulu.

Pembangunan pabrik ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dan di awal 2020 sudah operasional. Kepala Dinas Perkebunan Muba, Iskandar Syahrianto mengatakan akan melibatkan 58 UPPB (Unit Pengolah Pemasaran Bokar) yang tersebar di Kabupaten Muba.

Pabrik tersebut tidak hanya mampu menyerap lebih banyak produksi karet rakyat akan tetapi dia yakini mampu meningkatkan kualitas hasil sadapan. "Petani mandiri di Muba juga dapat meng-upgrade hasil perkebunan karet mereka," katanya.

Selanjutnya, Plt Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori mengungkapkan di tahun 2019 ada beberapa pembangunan infrastruktur jalan aspal karet yang akan dilakukan. Diantaranya, peningkatan jalan di Kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman, Lanjutan Peningkatan Jalan Sp Gardu Harapan KUD Trijaya - Tanjung Agung Selatan Kecamatan Lais, Peningkatan Jalan Halaman Rumah Dinas Bupati Musi Banyuasin, Kecamatan Sekayu, Lanjutan Peningkatan Jalan SD Model - Sp AMD Kecamatan Sekayu.

Selain itu terkait infrastruktur jalan aspal karet, Lanjutan Peningkatan Jalan Kasmaran - Pinggap (DAK) Kecamatan Babat Toman, Peningkatan Jalan Talang Bayung - Lubuk Buah (DAK) Kecamatan Babat Toman dan Batanghari Leko, Peningkatan Jalan Rantau Sialang - C 5 (DAK) Kecamatan Sungai Keruh dan Sekayu. Kemudian, peningkatan jalan KH Ahmad Dahlan - Jalan Kol Wahid Udin yang berasal dari reward dari Kementerian PUPR.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus