Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Jual Pertalite di Bawah Harga Keekonomian, Berpotensi Merugi?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut PT Pertamina (Persero) saat ini menjual harga BBM di bawah harga keekonomian.

26 Oktober 2021 | 19.59 WIB

Papan harga penjualan bahan bakar di SPBU Pertamina kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. Pertamina Dex turun harga dari semula Rp 11.700 menjadi Rp 10.200 per liter, dan Dexlite turun harga dari semula Rp 10.200 menjadi Rp 9.500 per liter. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Papan harga penjualan bahan bakar di SPBU Pertamina kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. Pertamina Dex turun harga dari semula Rp 11.700 menjadi Rp 10.200 per liter, dan Dexlite turun harga dari semula Rp 10.200 menjadi Rp 9.500 per liter. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut PT Pertamina (Persero) saat ini menjual harga BBM di bawah harga keekonomian. Salah satunya Jenis Bahan Bakar Minyak Umum (JBU) seperti Pertalite yang punya harga keekonomian Rp 11 ribu per liter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertamina saat ini tetap menjual Pertalite di harga Rp 7.650 per liter per liter. Meski demikian, kementerian berharap Pertamina tetap mendukung kelancaran penyediaan dan distribusi BBM yang terjangkau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Agar tidak terjadi keresahan di masyarakat, karena kenaikan harga yang cukup tinggi," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam konferensi pers, Senin, 25 Oktober 2021.

Tak hanya Pertalite, Soerjaningsih menyebut harga keekonomian pada Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Premium saat ini yaitu sebesar Rp 9.000 per liter. Tapi kemudian, harga jualnya yaitu sebesar Rp 6.450 per liter.

Sementara itu, penyaluran Premium saat ini mencapai 3,3 juta kilo liter (KL). "Sehingga bisa kita hitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan," kata dia. Tapi beda dengan Pertalite, Premium merupakan BBM yang disubsidi pemerintah.

Di satu sisi, harga keekonomian BBM ini meningkat seiring dengan naiknya harga minyak mentah melebihi US$ 82 per barel. Tapi sejak 20 Oktober, harga minyak terpantau sudah menurun.

Harga minyak di West Texas Intermediate (WTI), misalnya, melemah 0,35 poin atau 0,42 persen ke US$ 82,61 per barel. Adapun, harga minyak Brent turun 0,45 poin atau 0,53 persen ke US$ 84,63 per barel.

Di sisi lain, Soerjaningsih menyebut ada perbedaan antara JBU dan JBP. Harga JBU akan naik fluktuatif sesuai harga pasar. Di sisi lain, harga JBKP ditetapkan pemerintah dan belum ada pembahasan soal kenaikan.

Soejaningsih pun menyebut akan ada pembahasan soal kompensasi ke Pertamina agar tidak merugi. Kompensasi dibahas karena memang kementerian menilai kenaikan harga BBM saat ini masih sulit diterima masyarakat.

Terutama, kondisi saat ini yang baru pulih dari Covid-19. "Pemerintah ngalah, gitu ya, biar tetap tenang, tidak ada inflasi," kata Soejaningsih.

Tempo menghubungi Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman terkait harga jual Pertalite yang di bahwa harga keekonomian ini. Tapi hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari Pertamina.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus