Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju berhasil memproduksi 1.396,016 juta gasoil atau solar selama tahun 2023. Angka tersebut diyakini dapat bertambah hingga menjadi 1.564,719 juta liter solar di tahun 2024.
Area Manager Commrel & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Siti Rachmi Indahsari optimistis produksi bisa meningkat, salah satunya ditopang dengan selesainya major turn around atau perbaikan peralatan di pada pekan pertama Desember tahun lalu.
Sementara untuk produksi gasoline atau bensin tahun lalu tercatat 636,85 juta liter. Sedangkan target tahun ini, perusahaan diharapkan mampu memproduksi hingga 667,96 juta liter bensin.
“Dengan kondisi kilang yang sudah tua dan masih tetap beroperasi, (tahun lalu) kami mencoba lakukan major turn around untuk meningkatkan kapasitas,” kata Siti Rachmii.
Major turn around atau major TA merupakan kegiatan pemeliharaan alat produksi dengan melibatkan ribuan tenaga kerja.
Selanjutnya: Pertamina Refinery Unit (RU) III merupakan salah satu....
Pertamina Refinery Unit (RU) III merupakan salah satu dari enam Refinery Unit Pertamina dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) dan intermediate product menjadi produk jadi, di antaranya bahan bakar minyak (BBM) dan non-BBM serta bahan bakar khusus (Avtur, Pertalite, Pertamax, Pertamax Racing) dan produk lainnya.
Di sela-sela acara Sumbagsel Energy Outlook 2024, Siti Rachmi menerangkan di luar bahan bakar minyak (BBM) tahun lalu Pertamina Plaju juga berhasil memproduksi 42.330 ton polytam dan 92 ribu Mton gas LPG.
Untuk diketahui, Pertamina RU III Plaju merupakan kilang tertua di Indonesia yang berdiri sejak 1904. Kilang ini memiliki kapasitas 126.6 MBSD atau sekitar 12 persen dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina.
Adapun bahan baku utama berupa crude oil didapat Pertamina RU III Plaju bersumber dari dua keran utama. Sebanyak 40-50 persen di antaranya dipasok oleh pipa milik PT Pertamina Hulu Rokan yang beroperasi di Sumatera Selatan, Jambi. Kemudian, kata Siti Rachmi, Pertamina Plaju mendapatkan pasokan dari kapal besar dengan sistem ship to ship yang stay di Selat Muntok, Bangka Belitung.
“Untuk minyak mentah yang diangkut dari kapal tadi sebagian besar kami dapatkan dari Jawa,” ujarnya.
Pilihan Editor: Terkini: Melihat Lagi Gestur Nyeleneh Gibran saat Debat Pilpres, Luhut Bongkar Sederet Kegagalan Tom Lembong
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini