Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan pertumbuhan ekonomi di Solo selama tahun 2022 diproyeksikan ada di kisaran 5,8-6,2 persen. Angka itu lebih tinggi dari tingkat nasional yaitu 5,31 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joko, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan penghitungan pertumbuhan ekonomi itu berdasarkan indikator proyeksi yang dimiliki BI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang agak sulit untuk melakukan penghitungan pertumbuhan ekonomi tingkat kabupaten/kota karena tidak ada realisasinya sebelumnya," kata Joko kepada awak media saat konferensi pers di Kantor BI Solo, Rabu, 15 Februari 2023.
Ia menjelaskan penghitungan proyeksi pertumbuhan ekonomi di Solo itu dipengaruhi beberapa faktor. Sektor konstruksi menempati posisi tertinggi sebagai penyumbang share produk domestik regional bruto (PDRB) di Solo, disusul bidang perdagangan, informasi dan komunikasi, serta industri pengolahan.
"Bidang konstruksi, kita tahu bahwa Solo banyak pembangunan di antaranya Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo Safari, simpang Joglo dan beberapa proyek lain. Itu sebagian dari indikator penyumbang bidang konstruksi. Itu yang kita hitung," tuturnya.
Selanjutnya: transportasi juga menunjukkan tren pertumbuhan positif ...
Adapun dari bidang perdagangan, lanjut Joko, penghitungan dilakukan berdasarkan data naiknya trafik kendaraan keluar masuk tol di Solo. Menurut data, terjadi kenaikan 27 persen kendaraan keluar masuk tol secara tahunan.
"Artinya orang yang ke Solo dianggap sebagai proxy ekonomi. Kemudian ada tingkat hunian hotel, naik dari 36,2 persen pada 2021 menjadi 61,9 persen di 2022," katanya.
Ia menambahkan bidang transportasi juga menunjukkan tren pertumbuhan positif dan menjadi penyumbang angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Solo.
"Dari indikator-indikator tersebut kita proyeksikan pertumbuhan ekonomi di Solo 2022 berada di kisaran 5,8 hingga 6,2 persen. Untuk angka pastinya kita tunggu dari BPS (Badan Pusat Statistik)," ucapnya.
Untuk penghitungan angka pertumbuhan ekonomi daerah tingkat provinsi, diakui Joko lebih mudah karena tiga bulan sebelumnya sudah ada realisasinya. Adapun angka pertumbuhan ekonomi di tingkat Jawa Tengah sebesar 5,3 persen.
Pilihan Editor: Gibran Rakabuming Naikkan PBB Kota Solo 300 Persen, Tak Lama Gibran Pula yang Batalkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini