Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perusahaan Prajogo Pangestu Mendapat Kredit Rp 2,4 Triliun dari BNI

Perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu mendapat fasilitas kredit senilai Rp2,4 triliun dari Bank Negara Indonesia atau BNI.

29 Desember 2024 | 16.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prajogo Pangestu. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, lewat anak usahanya PT Daya Bumindo Karunia (DBK) mendapat fasilitas kredit senilai Rp2,4 triliun dari Bank Negara Indonesia atau BNI. Dana tersebut akan digunakan untuk memproduksi batubara metalurgi di Kalimantan Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama Petrindo, Michael, mengatakan fasilitas pendanaan dari BNI telah resmi diperoleh pada Senin, 23 Desember 2024 lalu. Melansir informasi resmi dari Petrindo, fasilitas kredit dari BNI akan jatuh tempo 120 bulan setelah penarikan transaksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Produksi batubara metalurgi oleh anak perusahaan merupakan upaya diversifikasi portofolio Petrindo untuk memperkokoh posisinya sebagai perusahaan induk di industri pengolahan batubara,” kata Michael dalam keterangan di laman keterbukaan Bursa Efek Indonesia, Jumat, 27 Desember 2024.

Michael mengatakan, DBK saat ini juga tengah mengintegrasikan fasilitas produksi lewat pembangunan fasilitas kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, hingga tempat tinggal karyawan. Selain itu, perusahaan ini juga membangun fasilitas prasarana jalan tambang sepanjang 149 kilometer yang menjangkau area operasional.

“Pembangunan infrastruktur seperti jalan, area kantor serta gudang penyimpanan bahan bakar ini akan memperlancar kegiatan produksi serta transportasi DBK di masa depan,” ujarnya.

Integrasi serta pembangunan fasilitas milik DBK, kata Michael, dilakukan oleh anak usaha Petrindo lainnya yaitu PT Petrosea Tbk (Petrosea) sebagai perusahaan multidisiplin kontrak pertambangan dan EPC terintegrasi.

Sebelumnya, pada bulan Juni 2024, Petrosea telah menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK sebagai implementasi dari strategi jangka panjang yang mencakup pengembangan usaha dan ekspansi bisnis.

Seperti diketahui, konglomerat Prajogo Pangestu merupakan pemegang 84,96 persen saham dari Petrindo. Prajogo tercatat sebagai jajaran teratas orang terkaya di Indonesia pada 2024 ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus