Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pesan Jonan ke PLN: Mulai Terbuka dengan Energi Baru Terbarukan.

Menteri Jonan berharap PLN mulai terbuka dengan energi baru terbarukan.

15 Oktober 2019 | 06.02 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan saat memberi sambutan dalam acara Peringatan Hari Listrik Nasional ke-74 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu 9 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko
Perbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan saat memberi sambutan dalam acara Peringatan Hari Listrik Nasional ke-74 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu 9 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berpesan kepada PT PLN untuk membuka diri kemungkinan menggunakan energi baru terbarukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya katakan kepada PLN supaya lebih terbuka supaya lebih menerima pembangunan pembangkit listrik itu lebih renewable. Terserah PLN mau membangun sendiri boleh mau IPP (Independent Power Producer) juga silakan," kata Jonan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, 14 Oktober 2019.

Hanya saja, kata Jonan, saat ini perusahaan listrik ini pasti akan kesulitan mengejar penggunaan energi terbarukan. Namun, ia yakin selama lima atau sepuluh tahun ke depan perusahaan setrum negara tersebut bisa menggunakan energi baru terbarkan dalam memroduksi listrik, karena biaya produksi yang kompetitif dibandingkan energi fosil.

Jonan mengatakan, dalam mengusung energi baru terbarukan sebagai alternatif juga mempunyai tantangan tersendiri. Menurut dia, yang menjadi fokus saat ini adalah, bagaimana menciptakan energi baru terbarukan yang mempunyai harga yang murah serta terjangkau. "Itu lah yg penting kita semua di kota besar yang kelas menengah ke atas selalu memperjuangkan udara yg bersih kita semua sepakat," tambahnya.

Dia menuturkan, untuk menciptakan energi baru terbarukan dengan harga terjangkau adalah dengan menggunakan teknologi yang kompetitif sehingga bisa menekan biaya produksi dari listrik itu sendiri. Jadi, Jonan mengatakan, tidak ada subsidi listrik.

"Yang diusahakan adalah harga listrik jangan naik dengan menggunakan teknologi yg kompetitif. Sektor ini kuncinya kompetitif," ujar dia.

Kemudian, Ia meminta  kepada PLN mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan pembangkit listrik. Selama lima tahun ke depan komposisi penggunaan BBM untuk kebutuhan pembangkit listrik hanya 2 persen.

“Saya minta kepada PLN coba tahun depan kalau buat RUPTL itu kan tahun ini dalam lima tahun penggunaan BBM 4 persen. Saya bilang cobalah dalam lima tahun targetnya jangan 4 persen penggunaan minyak diesel, tapi 2 persen lah, dipotong separuh,” kata Jonan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus