Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pesawatnya Dibajak dan Dibakar di Papua, Berapa Kerugian Susi Air?

Pesawat maskapai penerbangan Susi Air dibajak dan dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nduga, Papua. Berapa kerugian maskapai milik Susi Pudjiastuti itu?

10 Februari 2023 | 20.17 WIB

Maskapai Susi Air jenis Cessna C-208B berkapasitas 12 penumpang layani penerbangan perdana rute Rembele-Bandara SIM Banda Aceh, Rabu (HO/Diskominsa Bener Meriah)
Perbesar
Maskapai Susi Air jenis Cessna C-208B berkapasitas 12 penumpang layani penerbangan perdana rute Rembele-Bandara SIM Banda Aceh, Rabu (HO/Diskominsa Bener Meriah)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat maskapai penerbangan Susi Air dibajak dan dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nduga, Papua. Berapa kerugian maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo menghubungi Managing Director Susi Air, Nadine Kaiser. Menurut Nadine, pihaknya belum memikirkan hal itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Untuk saat ini, kami belum berpikiran kesana. Fokus kami keselamatan pilot kami, Phill," kata Nadine lewat keterangan tertulis, Jumat, 10 Februari 2023.

Adapun pilot yang dimaksud Nadine adalah Kapten Phillip Marthens, warga negara Selandia Baru, yang kabarnya belum bisa dipastikan. Untuk diketahui, Kapten Philip Marthens dan lima penumpang Susi Air, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W, menjadi korban pembajakan TPNPB-OPM. 

Pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika - Paro yang mereka tumpangi dirusak oleh kelompok separatis TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya setelah landing di Lapangan Terbang Apro, Selasa, 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT. 

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi. Enggak ada (yang disandera)," kata Listyo kepada wartawan setelah rapat pimpinan di Jakarta Selatan, Rabu, 8 Februari 2023. 

Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui pernyataan tertulisnya meminta pemerintah RI menutup semua jalur penerbangan masuk ke Kabupaten Nduga. Saat ini, pasukan Kogoya telah menyandera Philip Merthens dan meminta anggota TNI-Polri untuk tidak menembak atau melakukan interogasi terhadap warga sipil Nduga. 

“Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan melepaskan pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka),” ujar Sebby mengutip pernyataan Kogoya, Selasa 7 Februari 2023. 

Dalam laporannya, Egianus Kogoya mengklaim pasukannya telah menyandera pilot pesawat Susi Air. Ia menyatakan bahwa ini adalah kali kedua TPNPB-OPM melakukan penyanderaan sejak Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma. 

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah kabar pilot asal Selandia Baru tersebut disandera oleh TPNPB-OPM. Menurutnya, Kapten Philips menyelamatkan diri setelah pesawatnya diduga dibakar oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) 

"Dia (Pilot) kan diancam akhirnya diselamatkanlah oleh mungkin salah satu masyarakat di situ," katanya kepada wartawan, Rabu, 8 Februari 2023. 

Yudo mengatakan, saat ini tim gabungan TNI-Polri telah berhasil mendeteksi lokasi pilot pesawat Susi Air tersebut. "Belum (dievakuasi), tapi sudah terdeteksi," kata Yudo.  

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan Selandia Baru mengenai penyanderaan pilot Susi Air. Meskipun demikian, ia enggan memberikan komentar lebih lanjut tentang penyelamatan Philip. 

AMELIA RAHIMA SARI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus