Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pilot Garuda Indonesia Batal Mogok Terbang saat Arus Mudik

Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Bintang Hardiono mengatakan, para pilot dan karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) batal mogok kerja saat arus mudik.

2 Juni 2018 | 12.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pilot berfoto bersama pesawat Boeing 747-400 yang tak lagi dioperasikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pensiun ini, bersamaan dengan berakhirnya operasional penerbangan haji 1438 H tahun 2017. Tempo/Vindry Florentin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Bintang Hardiono mengatakan, para pilot dan karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) batal mogok kerja saat arus mudik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika keputusan mogok harus diambil, maka kegiatan tersebut pasti tidak bertepatan dengan momen krusial para konsumen," kata Bintang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencana mogok tersebut, kata Bintang, sudah diumumkan sejak 2 Mei 2018. Saat itu, para pilot dan karyawan Garuda melakukan konfrensi pers dan menunggu selama satu bulan agar tuntuannya diperhatikan oleh pemerintah.

Bintang menuturkan, permasalahan yang memicu para karyawan Garuda untuk melakukan aksi mogok ialah masalah menejemen internal PT Garuda. "Ini bukti kecintaan kami pada Garuda Indonesia," ucap dia.

Sebelumnya, para karyawan Garuda memberikan masukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, soal kekrisuhan yang terjadi di internal PT Garuda. Namun, kata Bintang, Rini tidak memberikan respon yang diharapkan.

Atas respon yang tidak seperti yang diinginkan, maka karyawan Garuda beserta para awak terbang, mengumumkan akan melakukan aksi mogok kerja. "Rencana Mogok tersebut nantinya akan kami beritahu ke Publik paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum mogok dilakukan," tutur Bintang.

Pada 2 Mei 2018 lalu, Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) mengancam akan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dikabulkan manajemen Garuda. Salah satu tuntutan mereka ialah dicopotnya Linggarsari Suharso dari jabatannya sebagai Direktur Personalia Garuda.

Ketua Umum Sekarga Ahmad Irvan Nasution mengatakan tuntutan pencopotan tersebut disebabkan perilaku Linggarsari dianggap tidak mumpuni untuk mengemban tanggung jawab sebagai salah satu direktur di Garuda. “Yang jelas, kurangi jumlah direksi dan direktur personalia diganti,” tuturnya.

Hubungan tidak harmonis antara Linggarsari dan karyawan Garuda, kata Ahmad, disebabkan kebijakan kekaryawanan yang dibuat tidak didiskusikan lebih dulu dengan perwakilan karyawan. Sekarga menganggap Linggarsari tidak layak menjadi salah satu pemimpin di Garuda.

Menanggapi ancaman mogok kerja tersebut, Linggarsari, dalam keterangan tertulis, mengatakan membuka ruang diskusi antara karyawan dan direksi atas permasalahan ini. “Pada prinsipnya, kami membuka ruang seluas-luasnya kepada rekan Sekarga dan APG untuk berdiskusi dan bermusyawarah,” ujar Direktur Personalia Garuda Indonesia tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus