Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan Kementerian Pertahanan sudah melayangkan pesanan seribu unit kendaraan operasional Maung buatan pabrik senjata dan kendaraan tempur dalam negeri tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saat ini kita sudah dapat kontrak tahap pertama 5 ribu unit, nanti akan sampai 10 ribu. Ini untuk Pati, kemudian Pamen, dan prajurit-prajurit,” kata dia, selepas menerima kunjungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, di PT Pindad Bandung, Selasa, 19 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abraham enggan menyebut harga unit Maung tersebut. “Untuk harganya kompetitif-lah, saya belum bisa bicarakan karena ini terkait kontrak kita dengan Kementerian Pertahanan. Kita belum jugal ke swasta, tapi next kita akan masuk ke swasta,” kata dia.
Abraham mengklaim harganya bersaing dengan SUV yang beredar saat ini. “Harganya kalau saya bilang sebenarnya bersaing dengan mobil-mobil yang notabene sekarang SUV-SUV yang bagus. Kita bisa kompetitif dan harga kita di bawah mereka,” kata dia.
Ia mengatakan kendaraan operasional Maung merupakan buatan Pindad. “Mobil Maung ini desain dari Pindad,” kata dia.
Ia mengaku Maung yang sudah ada saat ini merupakan versi yang terbaru. Sistem produksinya sudah terkomputerisasi.
“Kalau Maung pertama itu kita masih pakai rolling bar, yang sekarang semua sudah dice, sudah jig. Jadi bisa dikatakan ktia membuat lagi sudah ada rolling disch langsung monosock, masuk kendaraan. Dan semua sudah terkomputerisasi,” kata Abraham.
Ia mengatakan target pemenuhan pesanan awal Kementerian Pertahanan akan diselesaikan dalam 2 tahun. “Tahun ini kita akan tampil 5 Oktober 50 unit, setelah itu kita akan memproduksi 1 tahun kita perkirakan 1.500 unit,” kata dia.
Abraham mengaku kapasitas produksi Maung akan digenjot hingga 1.500 unit per tahun. “Itu satu tahun 1.500 unit sehingga di tahun ke 2 kita sudah 3 ribu, lanjut terus,” kata dia.
Ia mengatakan sempat menyampaikan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal kendala Pindad saat ini yakni pada pemenuhan kebutuhan mesin untuk kendaraan tempur dan operasional. Saat ini belum ada produsen dalam negeri yang menggarap mesin kendaraan.
“Satu kekurangan kita dan kita harus membangun industri hulu. Kita harus membangun pabrik engine di kita, karena sekarang ketergantungan kita mulai dari kendaraan tempur, ekskavator kita, Maung kita, masih membeli engine dari luar,” kata Abraham.
Abraham mencontohkan kendaraan Maung misalnya mesinnya diperoleh dari kerja sama dengan pabrikan Sanyong asal Korea Selatan. “Kalau ranops kita dengan Sanyong Korea karena dia pegang lisensi dari Mercy, kemudian kendaraan tempur ada yang dari Renault dan dari tempat lain,” kata dia.
Ia mengatakan tahun ini ada sejumlah pesanan Kementerian Pertahanan yang juga harus diselesaikan. Di antaranya 18 unit Tank Medium Harimau, serta 23 unit kendaraan tempur Pandur 8x8. “Harus tahun 2023 ini selesai semua,” kata dia.
Selanjutnya: Jokowi targetkan seluruh industri pertahanan di dalam holding jadi pemain global dunia
Direktur Utama Len Industri sekaligus Direktur Holding Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) Bobby Rasyidin mengatakan Presiden Jokowi menargetkan seluruh industri pertahanan di Indonesia yang berada di dalam holding agar menjadi pemain global dunia. Selain itu, industri pertahanan diminta untuk mengurangi komponen impor, meningkatkan komponen lokal atau TKDN, hingga meningkatkan Technology Readines Level (RTL). “Ini merupakan komitmen dari pemerintah untuk mendukung industri strategis,” kata dia, Selasa, 19 September 2023.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali melakukan kunjungan kerja ke Bandung. Pekan lalu ia mengunjungi Bandung menggunakan kereta cepat Jakarta Bandung dan menjajal rute Halim-Padalarang, hari ini, ia menjajal rute Halim-Tegalluar. Dari Stasiun Tegalluar, ia langsung mengunjungi Pindad. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah menunggu Jokowi di Pindad.
Sekitar pukul 10.40, Jokowi tiba di Pindad. Ia langsung diajak Prabowo memasuki area pabrik di bagian dalam kawasan pabrik senajata dan kendaraan tempur tersebut menggunakan kendaraan operasi Maung buatan Pindad. Prabowo yang memegang setir, dan Jokowi duduk di sebelahnya di bangun depan. Prabowo lagnsung menyetir Maung menuju area Gedung 100 area pabrik kendaraan tempur Pindad.
Selepas berkeliling di area pabrik dalam bangunan mirip hanggar tersebut, Jokowi melayani pertanyaan awak media yang sudah menunggunya. Jokowi memuji Maung. “Ya naik Maung, ya di sini kan, produk dari Pindad yang akhir-akhir ini terkenal kan Maung. Mulus, yang nyetir juga bagus,” kata Jokowi, Selasa, 19 September 2023.
Prabowo yang berdiri di sebelahnya menimpali. “Tersendat-sendat sedikit,” kata dia. Mendengarnya, Jokowi senyum. “Bagus,” kata dia.
Jokowi mengatakan sebelumnya ia mengunjungi fasilitas PT Pindad di Turen, Malang yang dikhususkan untuk memproduksi peluru dan amunisi. “Sekarang kita melihat di sini yang berkaitan dengan kendaraan tempur, dan saya melihat juga perkembangannya sangat cepat sekali,” kata dia.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pada tahun 2022 Pindad berada di rangking 79 di antara perusahaan pertahanan dunia. Ia meyakini rangkingnya akan terus naik. Tahun 2024 ia optimistis Pindad akan berada di rangking 60 dunia, dan tahun 2025 loncat ke rangking 30.
“Jadi progresnya kelihatan, dan kalau kita lihat produksinya, produk-produk ini sangat bagus,” kata Jokowi.
Ia mengatakan pendapatan Pindad juga terus naik yang mayoritas berasal dari pembelian alutsista oleh Kementerian Pertahanan. “Tahun 2022 Rp 25 triliun, tahun 2023 Rp 27 triliun, naik. Itu juga paling banyak adalah pesanan dari Pak Menhan, Kementerian Pertahanan,” kata dia.
Jokowi memesan agar Pindad terus memanfaatkan peluang. “Artinya ada sebuah prospek, ada sebuah peluang yang harus dimanfaatkan,” kata dia.