Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pipa Gas Terbakar, PGN Sebut Akibat Aktivitas Warga

Instalasi pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN di perumahan warga di Perumnas Klender, Jakarta Timur, terbakar

30 Mei 2020 | 19.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Instalasi pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN di perumahan warga di Perumnas Klender, Jakarta Timur, terbakar. Perusahaan menyebut kejadian ini terjadi karena aktivitas pembakaran oleh salah satu warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Lalu mengenai jaringan pipa gas rumah tangga (jarga),” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 30 Mei 2020.

 

Rachmat menyampaikan kejadian ini terjadi pukul 11.10 WIB, di depan rumah warga yang terletak di Jalan Delima 2 GG Nomor 88, Perumnas Klender. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur pun turun ke lokasi kejadian.

 

Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, mengatakan pipa gas PGN ini terbakar akibat radiasi dari arang yang masih panas. Sebelum kebakaran, pemilik rumah sedang membakar sesuatu di depan rumah.

 

Setelah selesai, api kemudian dipadamkan. Namun, arang panas hasil pembakaran diletakkan di dekat pipa gas. “Karena suhu arangnya masih panas, jadi membuat pipanya bocor dan sempat terjadi penyalaan api yang cukup besar akibat semburan gasnya,” kata Gatot.

 

Namun, warga sekitar langsung memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (Apar). Sehingga, 10 personel pemadam kebakaran yang datang ke lokasi hanya melakukan pendataan kejadian.

 

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, Rachmat mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar jaringan pipa gas, “Sesuai dengan sosialisasi dan informasi yang disampaikan petugas PGN,” kata dia.

 

Tempo menanyakan kepada Rachmat mengapa tidak ada pengaman di jaringan gas mereka ini sehingga rawan terbakar dengan aktivitas warga. Namun, Rachmat belum menjawab hal ini.

 

FAJAR PEBRIANTO | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus