Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sumedang - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pembangkit ramah lingkungan tersebut bakal mulai beroperasi tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana Harian General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) 2, Achmad Ismail, mengatakan pembangkit tersebut berkapasitas 2 kali 55 megawatt (MW). “Saat ini hanya tinggal tunggu serah terima ke operator saja," ujarnya di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 4 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan mulanya hanya satu unit yang akan beroperasi. Namun, setelah selesai dibangun, PLTA mampu menjalankan operasional dua unit. Pembangkit yang merupakan proyek strategis nasional ini akan menyalurkan daya ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 2, Husni Wardhana, mengatakan PLN berhasil melaksanakan percepatan Sertifikat Laik Operasi Listrik atau SLO dari yang semula ditargetkan selesai Oktober 2024, berhasil selesai pada Juni 2024 lalu. Karena itu, pembangkit tersebut bisa segera beroperasi.
Selain itu, Husni juga memastikan pembangunan jaringan transmisi untuk penyaluran daya listrik dari PLTA Jatigede telah selesai. PLTA Jatigede akan menyalurkan listrik melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Jatigede Incomer Line 1, menuju Gardu Induk 150 kV New Kadipaten. Serta SUTT 150 kV Jatigede Incomer Line 2 menuju Gardu Induk 150 kV New Sunyaragi.
“Akhir Agustus kemarin juga telah berhasil dilakukan energize (pemberian tegangan pertama). Artinya pekerjaan pembangunan telah selesai dikerjakan dan tinggal menunggu proses pengoperasian secara komersial saja,” kata Husni.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kehadiran PLTA ini merupakan komitmen PLN dalam menghadirkan listrik bersih kepada masyarakat, sekaligus upaya meningkatkan bauran dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
Hal ini sejalan dengan komitmen mempercepat transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. “PLN akan mengoptimalkan potensi energi hijau yang melimpah di tanah air dan ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE,” ujarnya.
Menyitir laman resmi PLN, pembangunan PLTA Jatigede dimulai dengan penandatanganan kontrak pembangunan pada 2014 yang kala itu dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Deputy Managing Director Asia-Pasific Sinohydro Corporation Limited Deng Xi dari konsorsium SINOHYDRO – PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Proses konstruksi dimulai pada 2015 dan siap beroperasi pada 2024.