Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

Yusuf Wibisono menilai janji dana abadi pesantren dari Prabowo-Gibran bisa diwujudkan tapi bukan prioritas saat ini.

9 Februari 2024 | 13.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan pers kepada media usai mengunjungi pondok pesantren Asshidiqiyah Tangerang, Senin. ANTARA/Irfan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan janji kampanye calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran, menyediakan dana abadi pesantren bukanlah prioritas pendidikan saat ini. Menurut Yusuf, prioritas terpenting pendidikan saat ini adalah alokasi BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk sekolah swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terutama tingkat SD hingga SMA," ujar Yusuf saat dihubungi pada Jumat, 9 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, alokasi BOS sangat penting untuk menjamin biaya pendidikan yang murah dan terjangkau bagi semua pelajar Indonesia. Dengan kapasitas sekolah negeri yang terbatas, kini banyak masyarakat yang terpaksa membayar mahal di sekolah swasta, termasuk para siswa dari keluarga miskin. 

Yusuf menilai prioritas berikutnya adalah bantuan biaya operasional perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri (PTN). Ia menekankan, biaya kuliah di PTN saat ini semakin tidak terjangkau bagi banyak kalangan masyarakat. 

Bahkan, menurutnya, biaya kuliah gratis merupakan kebijakan terbaik untuk mendorong partisipasi mahasiswa untuk menempuh pendidikan tinggi. Terlebih, ia meyakini pendidikan tinggi akan membekali pelajar dengan keahlian yang relevan dan dibutuhkan oleh perekonomian, baik kapasitas manajerial dan profesional, maupun kapasitas riset untuk inovasi.

Sejak 2011 pemerintah pun telah membentuk dana yang bersifat abadi untuk menjamin pendidikan yang tidak dapat digunakan untuk belanja, yaitu Dana Abadi Pendidikan, yang dikelola oleh LPDP, sebuah BLU dibawah Kementrian Keuangan. 

Yusuf menggarisbawahi, kewajiban anggaran pendidikan minimal 20 persen dari APBN dan APBD juga merupakan jendela kesempatan yang besar untuk mendorong tingkat partisipasi pendidikan tinggi. Terutama, bagi mahasiswa dari kelas bawah.

"Akses tanpa batas ke pendidikanlah yang menjanjikan manfaat lebih besar ke masyarakat secara keseluruhan," ucap Yusuf. 

Sebelumnya, Prabowo bersama calon wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan memaksimalkan dana abadi pondok pesantren untuk mengembangkan kompetensi para santri jika menang di Pilpres 2024. Hal tersebut ia ungkapkan saat berkampanye di Pondok Pesantren Asshidiqiyah Batuceper, Kota Tangerang, pada Senin, 4 Desember 2023. 

Gibran berujar dana abadi pesantren diperlukan agar santri pintar berbagai keahlian, mulai dari perbankan syariah hingga keamanan siber. Menurut dia, pondok pesantren berperan penting dalam mendorong ekonomi santri.

“Kami ingin ini benar-benar menggerakkan ekonomi. Masalah santri, nanti akan lebih kami perhatikan lagi,” ucapnya.

RIANI SANUSI PUTRI 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus