Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Prabowo Tebar Diskon di Idul Fitri 2025 mulai dari Tiket Pesawat sampai Tol, tapi Potongan Listrik Tak Diperpanjang

Pemerintahan Presiden Prabowo kembali mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi berupa diskon harga tiket pesawat hingga tol.

3 Februari 2025 | 10.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang menawarkan dagangan melalui siaran langsung di lokapasar pada Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 11.11 di kiosnya, Jakarta, 11 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi berupa diskon harga tiket pesawat hingga Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) menjelang Idul Fitri 2025. Namun diskon listrik dipastikan tidak diperpanjang dan tetap hanya dua bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Stimulus ekonomi tersebut diberikan guna menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan daya masyarakat saat menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pemerintah mendorong stimulus di Hari Lebaran ini dengan program yang dilanjutkan dari program Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang lalu, yaitu diskon harga tiket pesawat, kemudian penyelenggaraan kembali Harbolnas 2025, program Every Purchase is Cheap atau Epic Sales 2025 beli di Indonesia saja, yaitu diskon,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat, 31 Januari 2025.

Menurut dia, beberapa stimulus yang diberikan Pemerintah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri yakni berupa diskon harga tiket pesawat, pelaksanaan Harbolnas 2025, Program EPIC Sales 2025, BINA Diskon 2025, Diskon Tarif Tol, serta Stabilitas Harga Pangan.

Airlangga mengatakan,  saat ini juga sudah ada paket stimulus ekonomi yang tengah berjalan, yakni bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM), diskon tarif listrik daya terpasang 450 VA hingga 2200 VA selama dua bulan.

Selain itu, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Pembelian Properti dan Otomotif, serta Pajak Penghasilan Ditanggung Pemerintah (PPh DTP) di sektor padat karya.

“Kemudian tentunya beberapa program lain, kita akan dorong juga program skema kredit untuk padat karya (KUR) yang diharapkan ini akan terus didorong terutama untuk platform Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar dengan waktu yang fleksibel 5-8 tahun," terangnya.

Dukungan Pemerintah diberikan melalui subsidi bunga dan masing-masing untuk para debitur dengan anggaran yang dialokasikan mencapai Rp20 triliun.

Harbolnas 2024 Tak Capai Target

Pemerintah menggelar Harbolnas 2024 pada 10 hingga 16 Desember 2024, diikuti 98 juta orang dengan pengeluaran rata-rata mencapai Rp 318.000 per orang. 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat transaksi sebesar Rp 31,2 triliun pada program Hari Belanja Online Nasional. Nilai transaksi ini tidak mencapai target yang ditetapkan pemerintah sebelumnya yakni Rp 40 triliun.

Program yang berlangsung selama satu minggu itu mengalami peningkatan sekitar 21,4 persen (yoy) dibandingkan total transaksi pada tahun 2023 yang mencetak angka Rp 25,7 triliun, kata Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis.

Airlangga memaparkan, produk-produk yang terjual didominasi oleh produk lokal sebanyak 52 persen dengan nilai transaksi Rp 16,1 triliun. Angka ini meningkat sekitar 31 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy).

Dari segi produk, pakaian olahraga dan aksesori fashion, personal care, serta makanan dan minuman menjadi tiga kategori produk yang mendominasi penjualan dalam Harbolnas 2024.

Diskon Listrik Tak Diperpanjang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemberian insentif dalam bentuk diskon tarif listrik tidak diperpanjang. Diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan rumah tangga Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) dengan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah hanya berlaku dua bulan. 

“Tidak diperpanjang, dua bulan aja,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara. Lantas, sampai kapan diskon tarif listrik 50 persen berlangsung? 

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik untuk Konsumen Rumah Tangga PT PLN (Persero), pemberian diskon tarif listrik 50 persen berlaku selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025. Diskon diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya listrik 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA. 

Pada implementasinya, potongan tarif 50 persen bagi pelanggan pascabayar berlaku otomatis ketika pelanggan membayar tagihan listrik untuk pemakaian periode Januari dan Februari 2025. Sementara bagi pelanggan prabayar, cukup membeli token listrik setengah dari biasanya untuk mendapatkan energi (kWh) yang sama. 

“Untuk pelanggan pascabayar, nominal tagihan bulanan akan secara otomatis dikurangi 50 persen pada saat bayar listrik. Sedangkan pelanggan prabayar, potongan 50 persen akan langsung didapatkan saat membeli token listrik, baik di (aplikasi) PLN Mobile, ritel-ritel, agen, dan di mana pun,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 1 Januari 2025. 

Oyuk Ivani S berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus