Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggencarkan pengawasan puluhan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mulai bulan Ramadan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu mengantisipasi adanya praktik kecurangan dalam pemberian takaran bahan bakar minyak (BBM) yang pernah diungkap medio akhir 2024 lalu agar tak terulang menjelang libur Lebaran ini ketika permintaan naik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami ingin cek ulang dan memastikan bahwa alat ukur yang digunakan di tiap SPBU memang sesuai standar dan memberikan takaran yang tepat bagi konsumen," kata Sekretaris Daerah Sleman Susmiarto yang terjun bersama tim gabungan provinsi DIY, Kamis 6 Maret 2025.
Yang membedakan dalam sasaran operasi kali ini, lebih banyak ke jalur pinggiran dan jalur mudik. Bukan di jalur utama yang sudah kerap dilakukan pengawasan berkala.
"Fokus pengawasan sekarang terhadap 10 SPBU yang berada di jalur strategis arus mudik," kata dia.
Seperti SPBU-SPBU yang berada di jalur utama Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Wates, Yogyakarta-Klaten, serta jalur alternatif di wilayah lereng Gunung Merapi seperti Turi, Pakem, Cangkringan, juga SPBU di Prambanan.
Sebelumnya sejumlah SPBU di Kabupaten Sleman terungkap melakukan kecurangan takaran. Mereka tersebar di Jalan Kaliurang (Jakal), SPBU Keuntungan dan SPBU di Jalan Laksda Adisucipto (depan Ambarrukmo Plaza). Sedangkan satu SPBU ada di Kota Yogyakarta yakni Jalan AM Sangaji atau utara Tugu Yogyakarta. Empat SPBU itu telah diambil alih pengelolaannya oleh Pertamina, bukan lagi pihak swasta atau perorangan.
Dalam pengawasan ini pemeriksaan terutama pada alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) di sejumlah SPBU.
"Pengawasan ini akan kami lakukan secara acak dan berkala, tak hanya memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat tapi juga ketepatan ukuran takaran BBM yang dijual di SPBU, terutama untuk mengantisipasi atus mudik dan libur hari raya Idul Fitri," ujar
Susmiarto.
Susmiarto menambahkan dalam operasi pengawasan ini pihaknya terjun bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman serta Provinsi DIY.
Tak hanya BBM yang jadi sasaran operasi tim gabungan ini. Namun juga liquefied petroleum gas (LPG).
“Stok LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri,” ujar Susmiarto.
Kabupaten Sleman mendapat alokasi 15.891.667 tabung LPG untuk tahun 2025, dengan alokasi 1.227.000 tabung pada bulan Maret 2025 guna mendukung kebutuhan masyarakat menghadapi bulan suci. Selain itu, pemantauan juga mencakup aspek keamanan tabung LPG, mulai dari pengecekan kualitas hingga proses sortir bagi tabung yang bocor atau kadaluwarsa, sehingga masyarakat mendapatkan LPG yang aman dan berkualitas.
Pilihan Editor: Badai PHK di Awal Pemerintahan Prabowo