Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Perencana Keuangan Eko Indarto mengatakan produk investasi yang memiliki imbal hasil tinggi cocok untuk milenial. Antara lain berinvestasi di bidang properti, saham, dan emas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebenarnya produk-produk investasi yang memiliki imbal hasil tinggi itu cocok untuk mereka. Terus yang risiko tinggi pun tidak masalah asalkan produk itu benar,” kata Eko ketika dihubungi Tempo pada Sabtu sore, 5 Maret 2022. Sebab milenial memiliki waktu yang relatif panjang untuk berkecimpung di situ.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait token sebagai produk investasi, Eko menilai bahwa token belum bisa dijadikan produk investasi karena beberapa faktor. “Saya belum bisa menjadikannya investasi karena belum jelas dasarnya dihitung dari apa,” katanya.
Dia mencontohkan produk investasi berupa saham yang memiliki perusahaan yang bisa dibuktikan secara fisik dan legalitasnya. Begitu pula dengan emas yang jelas ada pertambangannya. “Kalau token-token itu, kan agak meragukan,” ucapnya.
Menurutnya, token belum bisa menjadi produk investasi karena legalitas dan kedua basic nilainya. “Dari mana dihitungnya, kan masih belum jelas ya. Jadi, kalau mereka memang mau mencoba di investasi seperti itu, ya mungkin,” katanya.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk investasi dengan produk yang jelas legalitas dan nilainya seperti Bitcoin. “Sekalian jangan nanggung yang lebih bersifat universal karena ini berbicara mengenai komunitas, pengguna,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa token dan Bitcoin bermain pada komunitas sebagai penggunanya. “Semakin besar komunitasnya, maka semakin mudah dia akan melepasnya karena semakin liquid. Semakin sempit komunitasnya, tentu semakin susah dijualnya,” kata dia.
Eko pun membagikan upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk terhindar dari penipuan seperti Binomo.
Pertama, jika imbal hasilnya terlalu tinggi, patut curiga.“Berapa tidak wajarnya? Jadikan saja, misalnya bunga deposito atau bunga obligasi sebagai dasar, patokan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa saat ini, bunga obligasi berada di level enam persen. Ketika produk investasi menawarkan hasil atau keuntungan lebih dari enam persen, apalagi per bulan lebih dari enam persen, maka patut waspada. “Tinggi sekali, kan. Nah, itu sudah mulai harus waspada,” ucapnya.
Kedua, harus mengerti cara kerjanya. “Mendapatkan enam persen itu bagaimana,” katanya.
Dia mengatakan bahwa cara kerja Binomo lebih kepada spekulasi dan token lebih kepada komunitas. Begitu pula dengan Bitcoin.“Jadi, harus tahu cara kerjarnya, wajar ngga? Dimengerti, ngga? Ketika ngga mengerti cara kerjanya, lebih baik ngga usah masu,” ucapnya.
Ketiga, legalitasnya. Ada BAPPEBTI, OJK sebagai lembaga-lembaga yang mengawasi dari produk-produk keuangan tersebut.