Dulu adalah Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, yang berambisi membangun jalan dari Ujung Kulon (Banten) hingga Panarukan (Jawa Timur). Kini Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah akan menggelar megaproyek serupa. Namanya Jawa Arterial Road Network System, yang menghubungkan Jakarta-Surabaya sepanjang 540 kilometer.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Syarifuddin Alambai, memperkirakan pembuatan jalan sepanjang Pulau Jawa itu per kilometernya akan menelan biaya Rp 30-35 miliar.
Pembangunan dilakukan secara bertahap, dimulai dari ruas Cikampek-Palimanan, Cirebon, sepanjang 120 kilometer dengan lebar 70 meter, melalui jalur Sadang-Subang-Dawuan-Palimanan. Biaya tahap pertama sebesar Rp 3,5 triliun ditanggung investor dari Malaysia, PT Sugih Si-nar.
Pada 1809 silam, Daendels hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk mewujudkan jalan impiannya sepanjang 1.000 kilometer. Dengan tangan besinya, ia mengerahkan ribuan orang untuk bekerja rodi siang-malam.
Tapi megaproyek Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah ini berbeda. Pembangunannya direncanakan memakan waktu 15 tahun. Selain di Jawa, beberapa ruas jalan tol akan dibangun di Sumatera dan Kalimantan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini