Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Puncak El Nino Diprediksi Terjadi Agustus sampai September, Kementan Siapkan 9 Strategi Ini

Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sembilan strategi dalam menghadapi fenomena El Nino.

19 Juli 2023 | 20.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) didampingi Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (tengah) dan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar (kiri) meninjau capaian program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) saat panen perdana kepala sawit PSR di Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin, 17 Juli 2023. Kementerian Pertanian melakukan panen perdana kelapa sawit program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dilahan 1.157 hektare yang ditanam pada tahun 2020 lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sembilan strategi dalam menghadapi fenomena El Nino. Adapun puncak cuaca ekstrem tersebut diperkirakan terjadi pada Agustus sampai September 2023 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita tidak boleh terlalu percaya diri karena ancaman El Nino atau kekeringan itu terjadi secara global," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui keterangannya pada Rabu, 19 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Strategi Kementan dalam rangka menghadapi El Nino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.

Selanjutnya, Kementan juga melakukan penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukam Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkann pupuk organik terpusat dan mandiri, serta mendukung pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan.

Sementara itu, Kementan mengaku telah melakukan rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah Provinsi Banten untk membahas antisipasi dampak fenomena El Nino. Menurut Syahrul, Banten merupakan salah satu wilayah penyangga produk pertanian untuk kebutuhan Jakarta. Karena itu, sektor pertanian harus dipastikan aman dan terus berproduksi terlebih dibawah ancaman perubahan iklim ekstrim El Nino.

Selanjutnya: Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan....

Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan pemerintah provinsi berkomitmen mengembangkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan. Terlebih, kata dia, infrastruktur berupa jalan tol baru, Tol Serang-Panimbang kini sudah berfungsi.

"Sektor agro di Banten ke depan akan terus dikembangkan apalagi sekarang akses jalur selatan Banten semakin mudah dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol, Serang-Panimbang," kata Al Muktabar.

Dia menuturkan Pemprov Banten sedang mengupayakan lahan-lahan yang terlantar atau yang hak guna usahanya (HGU) sudah habis untuk dikembalikan ke negara. Jika memungkinkan lahan tersebut akan dioptimalkan bagi masyarakat untuk mendukung sektor pertanian.

Selain itu, ia mengaku sudah menetapkan sawah-sawah yang dilindungi. Dia mengklaim tata ruang yang berpihak pada sektor agro juga sudah ditepakan untuk 2023 sampai 2043. 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus