MENURUT kalangan bisnis permobilan, 1978 adalah "tahun sakit,
penuh tantangan, dengan kompetisi yang berlangsung keras." Maka
menarik bahwa pekan lalu diresmikan "Pusat Pendidikan dan
Latihan (Pusdiklat) Mercedes Benz" serta depot suku cadang yang
modern milik PT Star Motors Indonesia di Ciputat, Tangerang. Apa
alasannya? "Ini adalah suatu konsekwensi logis, dan merupakan
keharusan bagi agen tunggal mobil,"'kata drs T. Pawitra, Dir-Ut
PT Star Motors Indonesia.
PT Star Motors Indonesia, agen tunggal Mercedes Ben dan
lain-lain produk Daimler-Benz, adalah perusahaan patungan antara
PT Gading Mas (Ibnu Sutowo) dengan pihak Daimler-Benz AG Jerman
Barat. Didirikan pada tahun 1971.
Kedua fasilitas yang diresmikan itu terletak di atas tanah
seluas 6,5 ha. Biaya- Rp 1 milyar. Sedang peralatan dan
kelengkapan-kelengkapan teknis seharga DM 1 juta (kl. Rp 207
juta) adalah sumbangan dari partner Jermannya.
Investasi demikian besar, dalam situasi sekarang, menurut
Moedahar, direktur Toyota Astra Motor, "tidak mungkin dilakukan
oleh perusahaan kecil, apalagi swasta pribumi."
Kompetisi sesama agen tunggal mobil sekarang sangat tajam. Pada
tahun 1977 produksi sedan turun kl 50% dari tahun sebelumnya.
Tahun ini keadaan itu tambah parah lagi.
Lain halnya bagi pengusaha di bidang kendaraan komersiil.
Realisasi penjualan kendaraan komersiil seperti truk, bis dan
pick-up tahun 1977 meningkat 55% dari tahun sebelumnya. Namun
tidak semua merek atau perusahaan keagenan tunggal menikmati
kenaikan itu secara merata. Kenyataan menunjukkan, kata
Moedahar, "yang besar bertambah besar dan yang kecil tidak
berkembang secara proporsionil. "
Star Motors nampaknya termasuk yang "besar". Meskipun terdapat
30 merek sedan dan 35 merek kendaraan komersiil yang beredar di
pasaran, Star Motors yang memasarkan sedan kelas mewah dengan
harga tertinggi Rp 21 juta, di samplng kendaraan komersiil merek
Mercedes Benz, tampaknya mendapat tempat di dalam pasar. Tahun
lalu ia menjual sebanyak 590 sedan dan 1.256 truk dan bis.
Atau menduduki tempat ke-5 di antara segala macam merek
kendaraan yang berseliweran di jalan raya.
Jauh sebelum didirikannya Pusdiklat di Ciputat, menurut Pawitra,
Star Motors memberikan latihan kepada para mekanik yang dikirim
oleh para penyalur. Latihan itu dimulai tahun 1970 dengan 10
orang mekanik. Hingga akhir 1977 lalu semuanya berjumlah 2.222
orang. Kepada mereka itu diberikan pengetahuan pemeliharaan,
perawatan dan reparasi kendaraan serta mesinmesin otomotif,
khususnya Mercedes Benz.
Latihan semacam ini juga dilakukan oleh perusahaan lain. Toyota
Astra Motor, misalnya, mulai 25 September lalu mengadakan
penataran untuk 30 orang pemilik bengkel kecil di Jakarta.
Kepada mereka itu diberikan pengetahuan dasar-dasar manajemen
perbengkelan dan peningkatan keterampilan.
Ini merupakan program tetap yang diadakan 4 kali dalam setahun,
dimulai sejak 1972. Biaya yang disediakan sebesar Rp 12,6 juta
setahun. Peralatannya bernilai Rp 170 juta, terletak di belakang
gedung TAM di Jalan MH Thamrin Sampai sekarang ini tenaga
mekanik yang pernah mendapat pendidikan dan latihan di TAM sudah
berjumlah 1300 orang. "Jumlah ini akan ditingkat sampai 2500
orang," kata ir Sutomo, wakil manajer service division TAM PT
Indokaya Nissan Motors (Indimo) agen tunggal Datsun juga berbuat
serupa Indimo mendirikan fasilitas latihan di Bekasi, Jawa
Barat, yang diresmikan tahun lalu. Sampai kini telah memasuki
angkatan ke-7, dengan biaya tiap bulan sekitar Rp 2,5 juta.
Seperti perusahaan lainnya, yang mengikuti latihan di Indokaya
ini adalah para mekanik dari penyalur, dengan waktu selama 1,5
sampai 2 bulan. Yang telah dilatih sekita 100 orang.
Mitsubishi, yang diwakili oleh P Krama Yudha Tiga Berlian, pun
melakukan pendidikan dan latihan. Tentunya untuk menjaga
posisinya di pasar. Sampai kini Mitsubishi Colt dan Fuso
menguasai lebih 30% dari seluruh pasaran mobil di Indonesia.
Dari 87.562 unit yang terjual tahun lalu, saham Mitsubishi di
pasaran adalah sejumlah 30.080 unit, di antaranya terdapat 116
unit sedan Galant.
Menghadapi penyederhanaan merek mobil, dan pasar yang penuh
persaingan agen tunggal mobil harus selalu siap injak gas --
sambil menengok ke kaca spion.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini