Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten BUKA. Sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, perseroan menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 850 setiap sahamnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan demikian, dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini adalah sekitar Rp 21,9 triliun. Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan dana itu akan digunakan sesuai rencana di prospektus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penggunaan IPO ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan atau entitas anak," ujar Rachmat dalam konferensi pers, Jumat, 6 Agustus 2021.
Rachmat mengatakan ke depannya perseroan akan mengejar misi untuk menciptakan keadilan ekonomi untuk semua. Caranya, dengan terus memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Kami ingin mereka bisa berjualan lebih banyak, bisnisnya lebih maju, volumenya lebih tinggi, proses lebih modern, dan kanalnya juga lebih banyak," kata Rachmat. Ia berujar perseroan akan mencari peluang baru agar e-commerce Indonesia bisa naik kelas.
Rachmat mengataan strategi bisnis Bukalapak cukup konsisten, yaitu akan fokus menguatkan platform all-commerce, yaitu e-commerce dan mitra Bukalapak. Jadi itu "itu akan selalu kami kerjakan. Bagaimana caranya lebih banyak lagi customer UMKM kita, supaya mereka bisa dapat bisnis lebih besar dan sebagainya."
BUKA merupakan perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada tahun 2021. Setelah resmi melantai, saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, saham emiten itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen.
Perusahaan e-commerce ini melepas 25,76 miliar lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun jumlah seluruh nilai IPO saham itu mencapai Rp 21,9 triliun.
Dalam pelaksanaan IPO, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia telah juga ditunjuk untuk bertindak sebagai penjamin emisi efek.