Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Data OJK menunjukkan penurunan pembiayaan ventura untuk startup.
MDI Ventures justru mencari startup yang sudah lepas dari ketergantungan terhadap pembiayaan ventura.
Pemodal ventura hanya melirik startup yang bisa menjanjikan pengembalian dana dalam jangka pendek.
JAKARTA – Seleksi pendanaan modal ventura yang semakin ketat diperkirakan menggerus minat pendirian bisnis rintisan atau startup di Indonesia. Salah satu inisiator startup, Chief Executive Officer Zi.Care, Jessy Abdurachman, mengatakan modal ventura hanya satu dari sekian opsi penggalangan dana. Namun opsi ini paling diminati oleh startup baru yang kesulitan melobi perbankan untuk memulai usaha.
“Ketika pembiayaan dari venture capital melambat, sangat logis bila jumlah startup baru menurun,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Menurut Jessy, pemodal ventura menahan dana di tengah gejolak ekonomi global pada tahun ini. Kondisi serupa diperkirakan masih berlanjut hingga 2024. Selain menunggu hasil pemilihan umum, para investor diperkirakan mewaspadai dampak domino dari konflik geopolitik di beberapa kawasan, seperti di Ukraina ataupun di Palestina.
Anggapan ini sesuai dengan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan penurunan pembiayaan ventura dari Rp 18,02 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp 17,68 triliun per September 2023. Padahal neraca keuangan perusahaan ventura pada periode itu tergolong positif—tampak dari total aset yang naik dari Rp 25,94 triliun menjadi Rp 27,24 triliun.
Jessy optimistis bisnis jasa kesehatan yang disediakan rintisannya masih diperhitungkan sebagai sasaran modal ventura. Lantaran masih dibutuhkan oleh konsumen akhir atau end consumer, kata dia, sektor teknologi masih memiliki ceruk pasar yang besar. Sebagai bukti, Zi.Care bisa menggalang pendanaan seri A hingga US$ 3 juta pada September lalu.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh Greenwillow Capital Management dan diikuti beberapa pemodal ventura lainnya, seperti Adaptive Capital Partners dan Iterative Capital. Startup yang dinakhodai Jessy itu merupakan penyedia rekam medis digital.
Baca juga: Gurih Pendanaan Teknologi Kesehatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Supaya dapat mengeksekusi ide, Jessy mengungkapkan, inisiator startup baru bisa mencari pembiayaan internal dari lingkungan terdekat—biasa disebut sebagai angel investor. Adapun startup yang matang atau sudah melalui seri pendanaan awal bisa mengajukan proposal kepada bank.
Akibat Kenaikan Suku Bunga Acuan
Pembukaan acara HUB.ID Summit X Nexticorn 2023 yang dihadiri 130 startup teknologi Indonesia dan 130 investor dari seluruh dunia di Nusa Dua, Badung, Bali, 15 September 2023. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menuturkan perusahaan modal ventura akan semakin menghemat dana seiring dengan kenaikan suku bunga acuan. Karena semakin selektif, pemodal ventura pun mempersulit persyaratan calon penerima dana.
“Akhirnya mengganggu iklim startup digital di Indonesia. Kalau berkepanjangan, minat masyarakat untuk membuat startup akan menurun.”
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology Institute (ICT) Heru Sutadi menyebutkan beberapa sektor usaha di Indonesia sudah jarang didatangi startup baru. Tak hanya kesulitan mencari dana, startup baru juga kesulitan bersaing dengan para pemain lama yang sudah dikenal pasar. “Sektor e-commerce dan transportasi termasuk yang sepi pemain baru.”
Baca juga: Minim Perekrutan di Industri Digital
Mencari Startup yang Kreatif
Sejumlah peserta mengikuti acara HUB.ID Summit X Nexticorn 2023 yang dihadiri 130 startup teknologi Indonesia dan 130 investor dari seluruh dunia di Nusa Dua, Badung, Bali, 15 September 2023. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Unit usaha bidang investasi startup milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, MDI Ventures, justru mencari entitas yang sudah lepas dari ketergantungan terhadap pembiayaan ventura. Direktur Portofolio MDI Ventures Sandhy Widyastahana mengatakan startup winter (pelemahan bisnis startup digital) menjadi momentum untuk memantau kreativitas startup, khususnya dalam hal finansial.
“Saat yang tepat untuk melihat ketangguhan startup, apakah mereka bisa bertahan atau mati di masa sulit,” ucapnya kepada Tempo.
Secara kumulatif, nilai kemitraan dengan startup yang dihimpun MDI Ventures sejak 2016 hingga akhir 2022 mencapai Rp 8,6 triliun. Tak hanya mengalirkan pendanaan bagi startup Indonesia, MDI juga sudah mengucurkan dana untuk 70 startup global.
Sandhy memastikan MDI tetap akan memodali startup yang potensial. MDI sedang berfokus membiayai rintisan bidang kesehatan, perkebunan, finansial, logistik, pendidikan, serta enterprise atau pengelolaan organisasi. “Pemodal ventura masih akan terus menyalurkan pendanaan baru ke startup. Tapi memang tidak ada lagi easy money,” katanya.
Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura Indonesia Eddi Danusaputro membenarkan soal ketatnya pemilihan portofolio atau sasaran pendanaan baru di kalangan investor. Pemodal ventura hanya melirik startup yang bisa menawarkan janji pengembalian dana dalam jangka pendek. “Salah satu penyebabnya adalah situasi makro ekonomi yang belum juga membaik,” tuturnya, kemarin.
Merujuk pada riset January Capital, aliran investasi ke startup di Indonesia anjlok 44 persen, dari US$ 1,95 miliar pada semester I 2022 menjadi US$ 1,09 miliar pada semester I 2023. Dalam periode yang sama, investasi startup di kawasan Asia Tenggara turun 25 persen dari US$ 5,7 miliar menjadi US$ 4,3 miliar.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Agusman, memperkirakan kelesuan iklim modal ventura bukan situasi permanen. “Jika kondisi global membaik, tentunya akan berdampak positif pada startup dan perusahaan modal ventura.”
YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo