Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rekam Jejak Maroef Sjamsoeddin, Dirut Baru MIND ID yang Juga Adik Menteri Pertahanan

Maroef Sjamsoeddin adalah purnawirawan TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan pangkat terakhir Marsekal Muda.

5 Maret 2025 | 10.09 WIB

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Maroef Sjamsoeddin resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama MIND ID, holding BUMN sektor pertambangan, menggantikan Hendi Prio Santoso. Maroef akan menaungi lima industri pertambangan, yakni PT Antam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Bukit Asam Tbk, PT Inalum, dan PT Timah Tbk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penunjukan ini menarik perhatian publik karena latar belakang Maroef yang merupakan adik dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Selain itu, kiprahnya di dunia pertambangan serta TNI menjadikannya memiliki rekam jejak yang luas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Maroef Sjamsoeddin adalah purnawirawan TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan pangkat terakhir Marsekal Muda. Ia berasal dari Korps Pasukan Khas (Paskhas) dan merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1980.

Karier Militer dan Intelijen

Selama bertugas di TNI AU, Maroef pernah menjadi Komandan Skuadron 465 Paskhas, yang kini dikenal sebagai Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Ia juga sempat ditugaskan sebagai Atase Pertahanan Indonesia di Brasil.

Di bidang intelijen, Maroef menduduki sejumlah posisi strategis di Badan Intelijen Negara (BIN). Ia pernah menjabat sebagai Direktur Kontra Separatis, Staf Ahli Pertahanan dan Keamanan (Hankam) BIN, hingga Wakil Kepala BIN periode 2011-2014.

Beralih ke Sektor Korporasi

Setelah pensiun dari militer dan intelijen, Maroef bergabung dengan PT Freeport Indonesia (PTFI). Ia ditunjuk langsung oleh Chairman of the Board Freeport-McMoRan, James Robert Moffett, untuk menjadi Presiden Direktur PTFI pada Januari 2015, menggantikan Rozik Boedioro Soetjipto. Namun ia hanya menjabat selama satu tahun dan mengundurkan diri pada Januari 2016.

Maroef juga mengantongi gelar Master of Business Administration (MBA) dari Jakarta Institute of Management Studies.

Skandal "Papa Minta Saham"

Saat memimpin Freeport, Maroef terseret dalam skandal "Papa Minta Saham" yang melibatkan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid. Ia merekam pertemuan dengan Setya Novanto dan Riza Chalid di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada 8 Juni 2015. Dalam pertemuan itu, Setya dan Riza disebut meminta jatah 20 persen saham Freeport serta 49 persen saham pembangkit listrik yang akan dibangun perusahaan di Papua.

Rekaman itu kemudian diserahkan kepada Menteri ESDM saat itu, Sudirman Said, yang melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Skandal ini menjadi salah satu kasus besar yang mengguncang dunia politik Indonesia.

Vindry Florentin, Sultan Abdurrahman, Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus