Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menggelar forum bisnis untuk memaksimalkan perjanjian perdagangan dengan Australia, seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Forum ini dihelat di sela-sela Trade Expo Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan Australia merupakan pasar yang menarik bagi Indonesia karena termasuk negara ekonomi terbesar ke-13 di dunia. Selain itu, secara geografis, Australia dekat dengan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semua ini harus kita manfaatkan agar membawa keuntungan yang maksimal,” kata Didi, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat total pedagangan Indonesia-Australia pada periode Januari hingga Agustus 2022 meningkat lebih dari 8 persen ketimbang tahun lalu. Produk non-migas terdata mendominasi perdagangan kedua negara tersebut.
Didi berharap IA-CEPA mampu memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian, perikanan, industri dan kehutanan. Termasuk, produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
Adapun dalam acara yang digelar di Tangerang Selatan itu, ada 25 bisnis asal Australia mengikuti langsung acara yang berjalan dari 19 sampai 23 Oktober. Duta Besar RI untuk Australia, HE Siswo Pramono, mengatakan dengan mengoptimalkan isi perjanjian dalam IA-CEPA, peluang ekspor Idonesia ke Australia makin meningkat.
Baca juga: Pihak Terdakwa Kasus Korupsi Minyak Goreng Sebut Kesaksian Tirta Hidayat Inkonsisten
“Kami harapkan melalui ajang Trade Expo Indonesia ke-37, kontribusi UKM terhadap nilai ekspor Indonesia, terutama dalam memasuki pasar Australia, bisa ditingkatkan,” kata Siswo.
Duta Besar Autralia untuk Indonesia, HE Penny Williams, mengatakan IA-CEPA memberikan peluang bisnis Australia dan Indonesia untuk mendiversifikasi kemitraan yang ada. Menurut dia, IA-CEPA lebih dari sekadar perjanjian perdangangan. IA-CEPA merupakan kerangka kerja penting untuk fase selanjutnya dari hubungan ekonomi Indonesia-Australia.
“Perjanjian ini memperkuat kapasitas produktif dan membangun kemampuan ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di kedua negara,” ucapnya.
Direktur Program Kerja Sama Ekonomi IA-CEPA Katalis, Paul Bartlett, mengajak komunitas bisnis Indonesia dan Australia menggali peluang kemitraan bersama untuk memaksimalkan manfaat IA-CEPA di berbagai bidang. Saat ini, kata dia, Katalis aktif mendukung sejumlah kegiatan komersial.
“Di antaranya proyek percontohan ekspor kakao dari Indonesia ke Australia dan pasar ketiga, penilaian pasar ekspor buah manggis Jawa Timur, juga kemitraan komersial dengan platform penyedia pendidikan dan pelatihan vokasi,” tutur Paul.
Baca juga: Kemendag Ungkap Pintu Masuk Impor Baju Bekas Bergeser dari Sumatera ke Indonesia Timur
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.