Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rupiah Ditutup Menguat di Level 14.368 per USD Menjelang Imlek, Ini Sebabnya

Nilai tukar Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya ditutup menguat sehari sebelum tahun baru Imlek.

31 Januari 2022 | 17.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya ditutup menguat sehari sebelum tahun baru Imlek. Data Bloomberg menunjukkan, kurs rupiah terapresiasi 0,05 persen menjadi Rp 14.368 per dolar AS pada Senin, 31 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun yuan Cina naik 0,11 persen, baht Thailand naik 0,29 persen, dan yen Jepang turun 0,12 persen. Sementara indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia melemah 0,27 persen menjadi 97.010.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut penguatan rupiah salah satunya karena pasar merespons positif prediksi pemerintah mengenai puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022 menjadi kenyataan.

Ibrahim menyebutkan jumlah kasus virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang naik signifikan dalam sepekan terakhir. "Peningkatan itu dianggap imbas dari libur tahun baru serta varian Omicron yang pertama kali terdeteksi 15 Desember 2021 di Indonesia,” katanya.

Langkah pemerintah mempersiapkan penambahan tempat tidur dan oksigen di seluruh rumah sakit Indonesia untuk menjaga tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit juga direspons positif oleh pasar.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya telah meminta agar warga yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 dengan status tanpa gejala atau OTG tidak perlu mendatangi rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya untuk menjalani rawat inap.

Sedangkan dari faktor eksternal, pelaku pasar memperkirakan suku bunga AS akan naik 28,5 basis poin pada Maret 2022 dan sebesar 119,5 basis poin secara kumulatif pada akhir tahun. Imbal hasil Treasury AS pun turun ke sekitar 1,77 persen atau jauh di bawah level tertinggi dalam dua tahun terakhir sebesar 1,9 persen pada pekan lalu.

Sementara itu, pergerakan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun bergerak sesuai dengan ekspektasi kenaikan suku bunga kendati posisinya masih berada di level tertinggi.

Dalam hitungannya, Ibrahim memprediksi rupiah bakal bergerak fluktuatif pada perdagangan berikutnya, Rabu, 2 Februari 2022. Ia memperkirakan saat itu nilai tukar rupiah akan menguat tipis di kisaran Rp 14.360 - Rp 13.900 per dolar AS.

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus