Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENAWARAN saham PT Bank Mandiri mencatat sukses besar. Selepas roadshow internasional awal pekan lalu, pemesanan saham bank pelat merah ini membeludak hingga 6,5 kali lipat jumlah saham yang ditawarkan. Apalagi gelombang pemesanan ini disambut harga perdana yang tergolong murah, yakni Rp 675 per unit saham, lebih rendah dari rata-rata nilai buku (price to book value). Juga di bawah rata-rata saham perbankan, yang 1,3 kali nilai buku.
“Kami sangat gembira dengan respons investor dalam dan luar negeri sampai saat ini,” kata E.C.W. Neloe, Direktur Utama Bank Mandiri, Kamis pekan lalu. Untuk memenuhi lonjakan pesanan, 2,9 miliar lembar saham yang ditawarkan masih ditambah opsi 400 juta lembar lewat overallotment dan 700 juta lembar lagi lewat oversubscription. Akhirnya, dengan dua opsi itu, jumlah penawaran mencapai 20 persen modal Bank Mandiri. Ini berarti naik 5 persen dari jumlah yang ditetapkan sebelumnya (15 persen).
Lonjakan pemesanan saham tak lepas dari penurunan suku bunga deposito, yang pelan-pelan terus berlangsung. Kaum berduit yang saat ini mencari-cari alternatif lain tak ayal lagi segera menubruk saham Mandiri. Apalagi mereka berpeluang memperoleh sedan Mercedes-Benz kelas E yang cukup bergengsi--bila si pembeli tidak melepas sahamnya sampai Desember 2003. Investor yang semula khawatir akan kinerja bank ini belakangan merasa lega karena Direktur Jenderal Pajak Hadi Purnomo mengeluarkan tax clearance berupa surat pembebasan utang pajak sebesar Rp 11,9 triliun yang sebelumnya mengganjal IPO Bank Mandiri. Tapi mereka tetap diingatkan--terutama oleh media dan pengamat--agar waspada. Ada pula yang berpesan, bila harga saham Mandiri bergerak turun, jangan ragu untuk segera melepas saham tersebut. Bahkan Wahzary Wardaya, Direktur Danareksa Sekuritas, penjamin emisi IPO Mandiri, sempat mengatakan, “Harga saham tetap ditentukan pasar, tapi bila turun risiko investor.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo