TAHUN 1990 bagi Sampoerna Group -- produsen rokok kretek Dji Sam Soe dan Sampoerna -- merupakan tahun ekspansi. Setelah mendirikan Sampoerna Bank, membeli pabrik rokok di Malaysia, kemudian membeli perusahaan air minum Oasis, kini Sampoerna terjun ke bidang pendidikan kejuruan. Pengembangan usaha ke sektor jasa ini resmi terlaksana sesudah peresmian Sampoerna Executive Resources Centre (SERC), pekan lalu. SERC menawarkan delapan jenis jasa pendidikan, di antaranya jasa pengembangan sumber daya manusia (antara lain executive development, officer candidate development program), jasa latihan bahasa (Inggris), pelayanan penerjemah, pelayanan komputer, pelayanan publikasi, business information center, seminar & pameran. Menurut Juni Djamaloedin, Managing Director SERC, penyelenggaraan program tergantung permintaan pasar. "Saat ini sudah ada program Officer Candidate Development Program atas permintaan klien kami," ujarnya, tanpa menyebut siapa kliennya itu. Seleksi ternyata cukup ketat, dari 600 sarjana yang melamar, hanya 16 yang lulus. Program ini memakan waktu 6 bulan: kursus teori 3 bulan di SERC dan 3 bulan lagi magang di perusahaan tertentu. Biaya kursus non-degree ini tidaklah murah. "Untuk short course selama tiga hari, dananya lebih dari Rp 450 ribu," kata Juni. Adapun ide pembentukan SERC berasal dari sang bos, Putera Sampoerna, yang kepada TEMPO pernah menyatakan bahwa investasi yang dipersiapkan sebesar Rp 3 milyar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini