POSISI Indonesia sebagai pengekspor gas alam cair (LNG) semakin mantap. Pertamina kembali memperkuat pasar LNG di Jepang dengan meneken kontrak baru pekan silam. Kontrak itu dibuat dengan tiga perusahaan Jepang, yakni Osaka Gas, Tokyo Gas, dan Toho Gas. Osaka Gas dan Tokyo Gas sebenarnya langganan Pertamina sejak 1977. Saat ini Osaka Gas mengimpor 1,8 juta ton, sedangkan Tokyo mengimpor 0,6 juta ton per tahun. Dalam kontrak baru, mereka masing-masing akan menambah impornya dengan 1,1 juta ton dan 0,8 juta ton. Sedangkan Toho Gas baru memesan 0,1 juta ton per tahun. Kontrak yang mencakup 2 juta ton LNG tersebut akan berlaku mulai Januari 1994, untuk 20 tahun. Sebelum itu sebuah train (kilang) akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur. Konstruksi proyek penyalur gas ini dikerjakan oleh PT Inti Karya Persada Tehnik. Biayanya sekitar US$ 637 juta, ditanggung oleh suatu konsorsium yang terdiri dari delapan perusahaan. Namun, Abdaoe tak menjelaskan bagaimana syarat-syarat pinjaman itu. Dewasa ini ekspor LNG Indonesia berjumlah 20,7 juta ton per tahun. Tahun depan akan meningkat 1 juta ton lagi, sedang pada tahun 1994 akan melonjak sampai 34 juta ton. LNG Indonesia dimanfaatkan untuk industri dan rumah tangga, serta mampu memenuhi 51% kebutuhan LNG Jepang. Selain itu, Indonesia adalah juga pemasok tunggal LNG buat Taiwan dan Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini