Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sebelum Ahok, Komisaris BUMN Ini Sudah Mundur Duluan

Sejumlah Komisaris BUMN telah mengundurkan diri dari jabatannya karena mendukung salah satu pasangan Capres-cawapres. Ada yang lari ke 02 dan 03.

2 Februari 2024 | 21.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Staf Presiden Moeldoko usai melakukan pertemuan tertutup dengan Komisaris Utama di PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. Pertemuan membahas stabilitas harga minyak dan gas. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah komisaris di badan usaha milik negara (BUMN) memutuskan hengkang dari jabatannya karena alasan politik. Ada yang mendedikasikan dirinya untuk mendukung duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), ada pula yang all in kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komisaris BUMN memang diperbolehkan mendukung salah satu calon presiden, namun tidak boleh ikut berkampanye atau menjadi tim sukses. Artinya, mereka harus mundur jika ingin terlibat dalam kampanye. Sejak tahun lalu, beberapa Komisaris BUMN telah menyerahkan surat pengundurkan diri. Siapa saja mereka? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Eko Sulistyo

Eko Sulistyo merupakan Komisaris PT PLN (Persero). Ia mengundurkan diri dari jabatannya dan merapat menjadi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Erick Thohir menunjuk Eko sebagai Komisaris PLN pada 2020 lalu.

2. Andi Gani Nena Wea

Andi Gani memutuskan mundur sebagai Presiden Komisaris PT PP karena merupakan bagian dalam barisan TPN Ganjar-Mahfud. Ia menyerahkan surat pengunduran diri pada 24 November 2023, setelah menjabat sekitar 9 tahun lamanya. 

3. Anggawira

Nama berikutnya adalah Anggawira. Anggawira merupakan mantan Presiden Komisaris PT Krakatau Steel Industries. Ia mundur dari jabatannya karena bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. 

4. Budiman Sudjatmiko

Budiman juga merupakan jajaran Komisaris BUMN yang memutuskan untuk mengundurkan diri karena mendukung salah satu kandidat Pilpres. Ia jadi bagian dari TKN Prabowo-Gibran. Budiman sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (Persero)  atau PTPN V. 

Selanjutnya: 5. Muhammad Arief Rosyid Hasan....

5. Muhammad Arief Rosyid Hasan

Pejabat lain yang juga telah mundur adalah Muhammad Arief Rosyid Hasan. Arief melepaskan jabatannya sebagai Komisaris PT Bank Syariah Indonesia (BSI) pada November lalu. Ia merupakan bagian dari timses untuk pasangan Prabowo-Gibran. 

6. Abdi Negara Nurdin (Abdee Slank)

Abdee Slank merapat ke dalam jajaran TPN Ganjar-Mahfud. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Abdee resmi mengundurkan diri pada 19 Januari 2024 lalu.

7. Panel Barus

Panel Barus masuk dalam jajaran pengurus TKN Prabowo-Gibran sebagai Wakil Ketua. Ia mundur dari jabatan komisaris di salah satu anak perusahaan BUMN. 

8. Rosan Roeslani

Rosan Roeslani mundur dari jabatannya sebagai Wakil Menteri BUMN pada 24 Oktober 2023. Ia merapat ke dalam barisan TKN Prabowo-Gibran. Ia hadir bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia ketika deklarasi bakal pasangan Capres-cawapres Prabowo-Gibran.

9. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Ahok resmi mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pada hari ini, Jumat, 2 Februari 2024. Eks Gubernur DKI Jakarta itu merupakan pendukung pasangan kandidat Ganjar-Mahfud. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus