Sebuah Bank dari Tifa, Mayora, Sentosa

DIVERSIFIKASI ke sektor perbankan, bagi perusahaan-perusahaan besar, tampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Hal ini bisa dilakukan sendirian atau bergabung, seperti yang dilakukan Tifa Group (bergerak di bidang perdagangan dan properti), Mayora Group (di bidang makanan), dan Catur Sentosa Group (distributor material proyek dan properti). Ketiganya sepakat mendirikan Tifa Mayora Sentosa (TMS) Bank, yang diresmikan pada Kamis malam pekan silam. Modal TMS Rp 50 milyar, yang sudah disetorkan Rp 10 milyar. Komposisi kepemilikan: Tifa 50%, Mayora 35%, dan Catur Sentosa 15%. Preskom Mayora Group dan Komisaris TMS Bank Jogi Hendra Atmadja mengatakan kepada TEMPO, pembentukan TMS Bank dilatari pertimbangan bahwa masing-masing memiliki jaringan distribusi dan ribuan pelanggan. "Itu merupakan aset kami yang berharga. Mereka itu memerlukan pelayanan jasa keuangan," kata Jogi. Dan ini segera terbukti. Baru beberapa hari beroperasi, TMS sudah mengumpulkan dana pihak ketiga sejumlah Rp 1 milyar. Bicara strategi, pada tahap awal, TMS akan diarahkan pada kegiatan corporate banking. Tapi, setelah berhasil membuka cabang-cabangnya nanti, pasar retail akan dikembangkan pula. "Sebetulnya, nasabah mana pun kami layani. Tapi, itu kami lakukan secara bertahap," kata Jogi. Saat ini, tingkat suku bunga di TMS cukup moderat: deposito sebulan 25%, tiga bulan 23%, dan bunga tabungan 24%. Dukungan tiga perusahaan di belakangnya membuat TMS yakin untuk masuk ke persaingan per- bankan nasional.