Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Masih Berkutat di Infrastruktur Dasar

Pemerintah masih berkutat membangun infrastruktur dasar di lokasi ibu kota negara (IKN) Nusantara demi menggaet calon investor. Sejumlah perusahaan lokal diklaim sudah menyatakan komitmen investasi.

20 Oktober 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara proses pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 2 di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 4 Oktober 2022. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA — Pemerintah telah memulai pembangunan sejumlah infrastruktur dasar di lokasi ibu kota negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Beberapa pekerjaan yang mulai digarap antara lain penyiapan infrastruktur air baku, jalan akses, hingga hunian untuk pekerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan penyediaan air baku dilakukan dengan membangun Bendungan Sepaku Semoi. Dam tersebut rencananya mulai digenangi pada awal tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain membangun bendungan, pemerintah tengah membangun intake Sungai Sepaku untuk menyuplai kebutuhan air di ibu kota anyar tersebut. "Teman-teman Kementerian PUPR sedang ngebut (mengerjakan proyek tersebut)," ujar dia dalam kegiatan penjajakan pasar atau pre-market sounding pembangunan IKN Nusantara di Ballroom Djakarta Theater, Selasa, 18 Oktober 2022.

Selanjutnya, Bambang mengatakan pembangunan akses jalan untuk logistik juga mulai disiapkan. Badan-badan jalan, tutur dia, sudah mulai dibangun. Pembangunan jalan juga dilakukan bersamaan dengan penyiapan lahan karena akan ada beberapa plaza yang dibangun. "Misalnya, Plaza Kebangsaan yang akan kami bangun untuk upacara 17 Agustus pada 2024," ujarnya.

Seiring dengan rencana datangnya pekerja ke IKN, pembangunan hunian juga disebut segera dimulai. Ia memperkirakan ada sekitar 100 ribu pekerja yang hadir di periode puncak konstruksi pada tahun depan. Hunian itu akan dibangun dalam bentuk gedung bertingkat yang didesain untuk mengoptimalkan pembangunan ke depan.

"Jadi, dari sisi progres, sejauh ini on the track. Insya Allah pada 2023 kita lihat (pembangunan) lebih masif lagi dengan bantuan dari para menteri. Kami yakin target akan tercapai sesuai dengan jadwal," kata Bambang.

Peserta mengikuti pelatihan pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di SMKN 1 Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Oktober 2022. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Di samping kepastian pembangunan infrastruktur dasar, Bambang mengatakan pemerintah tengah menyiapkan berbagai insentif dan kemudahan bagi pengusaha yang mau berinvestasi di Nusantara. Salah satu insentif yang sedang digodok adalah tax holiday. Pemerintah, kata dia, berencana memberikan tax holiday selama 30 tahun pada tahap awal untuk investor yang berinvestasi di sektor infrastruktur dan layanan umum dengan jumlah investasi minimal Rp 10 miliar.

Insentif serupa, dengan jangka waktu 20 tahun, juga akan diberikan kepada investor IKN yang membangun fasilitas ekonomi, seperti mal dan sarana wisata. Bambang melanjutkan, investor yang menggelar kegiatan untuk penelitian dan pengembangan di bidang tertentu bisa mendapat super tax deduction hingga 350 persen. Semua itu, kata dia, akan dituangkan dalam rancangan peraturan pemerintah tentang investasi di IKN yang saat ini memasuki tahap finalisasi.

Investor Lokal Menyatakan Komitmen

Tak hanya Bambang Susantono, dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga ikut hadir mengajak para pengusaha lokal untuk ikut masuk membangun berbagai fasilitas di lokasi IKN. Jokowi ingin pengusaha membangun sekolah, rumah sakit, hingga fasilitas keuangan.

Jokowi mengakui bahwa hingga saat ini sudah ada beberapa investor yang masuk untuk menanamkan modal di IKN. Beberapa sektor yang sudah masuk itu adalah pendidikan, industri, dan kesehatan. “Jakarta International School (JIS) sudah, sekolah ada sembilan; rumah sakit tadi Grup Hermina sudah, komitmennya ada tujuh rumah sakit; dan Ikea—toko perabot asal Swedia—juga sudah,” ujar dia. Di samping itu, salah satu pemain properti Tanah Air, Ciputra Group, pun menyatakan minatnya untuk membangun kawasan hunian seluas 300 hektare di IKN.

Direktur Keuangan Ciputra Group, Tulus Santoso, membenarkan komitmen perusahaannya untuk ikut proyek IKN. Ia mengatakan perusahaannya telah menyurvei lokasi. "Sekarang kami tinggal membuat rencana detail sambil menunggu PP teknis yang segera keluar," tutur dia.

Presiden Direktur Rumah Sakit Hermina atau PT Medikaloka Hermina, Hasmoro, mengatakan untuk tahap awal, pihaknya akan membangun rumah sakit dengan kapasitas 100 tempat tidur. Adapun fasilitasnya akan mengutamakan pelayanan untuk kasus gawat darurat, seperti jantung, stroke, ibu dan anak, serta kasus-kasus spesialis lainnya.

Selanjutnya, secara bertahap, RS Hermina akan menambah jumlah tempat tidur serta fasilitas lainnya. Dengan demikian nantinya, Hasmoro berujar, RS Hermina dapat melayani seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang tinggal di IKN. “Selain itu, selama proses pembangunan, kami siap membuka klinik pratama pada 2023 untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi para pekerja pembangunan di IKN."

Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe, menjelaskan target yang ditetapkan untuk investasi di IKN bukan berupa nilai, melainkan ekosistemnya. Otorita IKN memproyeksikan luas lahan yang terbuka untuk investor setara dengan separuh luas Kota Bogor, atau sekitar 900 hektare yang berada di wilayah pengembangan 1A IKN.

Di wilayah ini, kata dia, terdapat gedung pemerintahan dan pendukung layanan dasar. Untuk mengakomodasi minat investor, Otorita IKN akan memperluas zona investasi ke wilayah 1B dan 1C. “Itu sudah kami siapkan lahannya. Tinggal bagaimana merancang infrastrukturnya,” tutur Dhony.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengklaim para pengusaha di dalam dan luar negeri cukup antusias menunggu keberlanjutan proyek ini. Hal ini terlihat dari komunikasinya dengan sejumlah pengusaha di Indonesia dan roadshow yang dilaksanakan di beberapa negara. "Semuanya menanyakan bagaimana perkembangan IKN. Semuanya menunggu," ujar dia. 

CAESAR AKBAR | KHORY ALFARIZI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus