Sejumlah Kelalaian di Pertambangan

Kasus penutupan lapangan gas ExxonMobil cuma puncak gunung es dari ratusan kasus pertambangan di Indonesia. Banyak yang menyayangkan kenapa pemerintah pusat seperti sengaja membiarkan kejadian itu, tidak tegas dan tidak juga memihak, bahkan terhadap pelanggaran kontrak karya dan kuasa pertambangan yang setara dengan undang-undang. Belum ada perhitungan resmi tentang jumlah kerugian hari operasi, pajak, dan royalti dari kasus-kasus tersebut. Berikut ini beberapa kasus yang sempat dicatat TEMPO yang terjadi tahun lalu dan yang masih berlangsung hingga tahun ini.

Kasus-Kasus Perusahaan Pertambangan Minyak, Gas, dan Umum 2000-2001
Perusahaan	Kasus	Perkiraan Kerugian	Keterangan
ExxonMobil Indonesia, Aceh (KPS gas)	Gangguan keamanan dan penutupan sementara	-US$ 100 juta per bulan (pemerintah) -Rp 315 miliar (kontraktor)	Penutupan sedang berlangsung
Newmont Minahasa Raya, Rantatotok, Sul-Ut (KK emas)	Blokade dan penutupan sementara	-Rp 2,8 miliar (operasi) -US$ 3 juta (dana masyarakat sebagai kesepakatan)	-Ganti rugi selesai -Masih ada sengketa lingkungan hidup
Kaltim Prima Coal, Kal-Tim (KK batu bara)	Ganti rugi tanah, pendudukan areal	-Rp 500 juta dan US$ 50 juta (investor) -Rp 92 miliar (pemerintah)	Rencana divestasi kepada Pemda Kal-Tim belum selesai
Indo Muro Kencana, Kalteng (KK Emas )	Penjarahan areal, pendudukan, blokade	Tak dipublikasikan	Belum selesai
Adaro, Sul-Ut (KK batu bara)	Penambang liar	US$ 5-7 juta	Eksploitasi tertunda
Jember Metal dan Banyuwangi Mineral, Jawa Timur (KK emas)	Penambangan di hutan lindung	US$ 5-7 juta (survei awal dari investor)	Izin dicabut Dirjen Pertambangan Umum
Caltex Pacific Indonesia, Riau (KPS minyak bumi)	Perusakan, pembakaran fasilitas	Rp 2 triliun (kontraktor dan pemerintah)	Divestasi dalam proses, konflik sedang berlangsung
Aurora Gold, Sul-Ut (KK emas)	Penambangan liar	-US$ 55 juta (eksplorasi) -Rp 52 miliar (PAD) -Rp 12 miliar (royalti)	Eksploitasi tertunda
25 investor pertam-bangan di kawasan hutan lindung (KK Pertambangan Umum)	Dilarang Undang-Undang Kehutanan No. 41/1999	-US$ 562,8 juta (investor) -US$ 110 juta (pendapatan pemerintah)	Belum ada realisasi baru
Potensi emas, batu bara, dll.	Penambangan liar	-30 ton emas, 4 juta ton batu bara, dan 2.800 karat intan per tahun senilai Rp 2,83 triliun -Pajak Rp 315,1 miliar per tahun	Masih berlanjut
Virginia Company (Vico), (KPS gas, Kal-Tim)	Pemblokiran jalan 22 hari, penghentian produksi karena tuntutan buruh	-US$ 3,3 juta per hari (investor) -US$ 11,2 juta per hari (devisa)	Diselesaikan oleh pemerintah
Unocal, Bontang, Kal-Tim (KPS Gas)	Tuntutan ganti rugi karena pencemaran areal sawah	Rp 12 miliar (tuntutan)	Tuntutan belum dipenuhi, dalam proses negosiasi
Beyond Petroleum, Wiriagar Block, Papua (KPS gas)	Tuntutan ganti rugi	——	Belum dipenuhi
Kalrez, Seram, Maluku (KPS minyak bumi)	Kerusuhan SARA	——	Keluar dari daerah operasi
Santa Fe, Tuban Block, Ja-Tim (KPS minyak bumi)	Konflik dengan masyarakat	——	Keluar dari daerah operasi
Indominco Mandiri, Bontang, Kal-Tim (KK batu bara)	Tuntutan ganti rugi tanah	Rp 6,75 miliar (tuntutan ganti rugi)	Pemblokiran sedang berlangsung
Kelian Equatorial Mining (KEM), Kal-Teng, KK emas, perak	Tuntutan ganti rugi tanah	Penghentian 20 hari operasi -Ganti rugi Rp 10,5 miliar, -400 ribu ounce emas ($ 270 per troy ounce)	Selesai
PT Aneka Tambang, Pongkor, Ja-Bar (KK emas)	Penambangan emas tanpa izin dan perusakan sarana perusahaan	Nilai bangunan Rp 7-10 miliar	PETI berlanjut hingga saat ini
Sumber: publikasi tiap perusahaan, data dari Dirjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi, dan Pertamina tahun 2000-2001.