Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sengketa Gaji, Pilot British Airways Mogok Kerja Tiga Hari

Pilot British Airways melakukan mogok terbang selama tiga hari jam yang dimulai pada Senin, 9 September 2019 menyusul sengketa mengenai gaji.

9 September 2019 | 15.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi British Airways. Sumber: Reuters UK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pilot British Airways atau BA melakukan mogok terbang selama tiga hari yang dimulai pada Senin, 9 September 2019 menyusul sengketa mengenai gaji. Aksi mogok ini menyebabkan hampir seluruh penerbangan dibatalkan dan mengganggu rencana terbang penggunanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serikat Pilot British Airline atau BALPA bulan lalu memberikan pemberitahuan kepada maskapai atas rencana aksi mogok pada September ini. Aksi ini sekaligus menjadi pemogokan pertama yang dilakukan oleh pilot BA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami memahami bahwa bagaimana pelanggan terganggu dan terpengaruh aksi mogok BALPA. Setelah berbulan-bulan mencoba menyelesaikan perselisihan pembayaran, kami sangat menyesal bahwa ini telah terjadi," kata BA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

"Sayangnya, tanpa ada detail dari BALPA tentang pilot mana yang melakukan aksi mogok, kami tidak punya cara untuk memperkirakan berapa banyak yang tetap bekerja atau pesawat mana yang memenuhi syarat untuk diterbangkan, jadi kami tidak punya pilihan selain membatalkan hampir 100 persen dari penerbangan kami,” lanjut mereka.

Setelah pemogokan pada hari Senin dan Selasa, aksi mogok akan dijadwalkan pada 27 September mendatang. Kedua belah pihak mengatakan mereka bersedia mengadakan pembicaraan lebih lanjut. BALPA mengatakan BA harus berbagi lebih banyak keuntungan dengan pilotnya. Di sisi lain, BA mengatakan aksi mogok tidak bisa dibenarkan karena yang merekan tawarkan sudah cukup adil.

Ribuan pelanggan harus mencari pengaturan perjalanan alternatif, dan sejumlah pihak mengritik cara komunikasi maskapai dengan penumpang sebelum pemogokan terjadi. "Kami berharap kami dapat menemukan cara untuk menyelesaikan perselisihan ini. Kami telah berusaha sangat keras untuk berunding dalam sembilan bulan terakhir, namun sekarang kami terpaksa mengambil tindakan ini," ungkap Sekretaris Jenderal BALPA Brian Strutton.

Dia mengatakan mereka bersedia untuk berkompromi tetapi BA tidak siap untuk mengalah. British Airways menolak tawaran baru oleh BALPA pekan lalu, yang diaggap tidak dibuat dengan niat baik. Sementara itu BALPA mengatakan akan membatalkan pemogokan pekan ini jika BA telah menyetujui dengan tawaran itu.

Seorang juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson telah mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri perselisihan. Otoritas Penerbangan Sipil Inggris atau CAA sedang menyelidiki maskapai itu setelah sejumlah penumpang meradang karena maskapai mengatakan kepada mereka bahwa penerbangan telah dibatalkan.

CAA juga mengingatkan maskapai untuk memberi tahu pelanggan hak-hak mereka. Selama pemogokan, British Airways harus menawarkan penggantian untuk penerbangan yang dibatalkan, pengaturan perjalanan alternatif yang sebanding, atau penerbangan baru di kemudian hari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus