BANK pedesaan BRI (Bank Rakyat Indonesia), lewat cabangnya di New York, menerbitkan Sertifikat Dana Berbunga Mengambang (FRCD/Floating Rate Certificate Deposit). Dari situ, BRI meraih US$ 50 juta. "BRI, yang dulu hanya dikenal mengurus Bimas, sekarang sudah dipercaya oleh masyarakat internasional," kata Dirut BRI Kamardy Arief, bangga. Bahkan BRI menjadi bank Asia pertama yang mencoba, dan berhasil mengeruk dana murah dari pasar uang AS yang dikenal sangat selektif. Pihak Sanwa International Finance Hong Kong, yang menjadi pelaksana penerbitan FRCD, sempat kewalahan, karena permintaan atas sertifikat itu oversubscribed 100 persen. Berjangka 3 tahun dengan bunga 0,4 persen di atas LIBOR, maka FRCD akan memperkuat keuangan BRI cabang New York, yang sudah menyalurkan kredit senilai US$ 70 juta. "Dana yang berasal dari FRCD ini tak diizinkan untuk dibawa ke luar AS," ucap Kamardy kepada TEMPO. Tapi dana milik BRI New York yang bersumber dari berbagai lembaga keuangan lainnya kini boleh dibawa ke Indonesia. "Untuk pembiayaan investasi jangka panjang," kata bos BRI itu. BRI juga akan menerbitkan Euro-FRCD senilai US$ 50 juta di pasaran uang Eropa -- dikeluarkan oleh kantor BRI di Kepulauan Cayman. "Bedanya, dana yang diperoleh dari Euro-FRCD bisa langsung digunakan di Indonesia," demikian Kamardy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini