LEDAKAN bom di Kuta, Bali, menyeret ledakan-ledakan lain yang dampaknya dirasakan penduduk Indonesia. Salah satunya adalah ditundanya sidang Consultative Group on Indonesia (CGI), yang semula akan berlangsung akhir bulan ini di Yogyakarta, menjadi awal 2003. Padahal sidang itu amatlah mendesak karena agendanya adalah untuk menghitung besaran utang luar negeri tahun anggaran 2003. Apa boleh buat, keputusan sudah diambil seperti yang tertulis dalam siaran pers CGI Rabu pekan lalu.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Andrew Steer, penundaan itu adalah kesepakatan antara para negara donor, sejumlah lembaga donor internasional, dan pemerintah Indonesia sendiri. Kesepakatan itu diambil setelah mengevaluasi situasi Indonesia pasca-bom Bali Sabtu dua pekan lalu. Namun, sebuah pertemuan informal antara pemerintah Indonesia dan perwakilan CGI di Indonesia tetap akan digelar di Jakarta.
Pengamat ekonomi Drajat Wibowo berpendapat penundaan sidang CGI itu tak bisa dihindari. Sebab, Australia dan sejumlah negara yang warganya tewas dalam ledakan bom di Bali masih berkabung. Padahal bom di Bali itu membuat defisit anggaran tahun 2003 kian membengkak, dan itu harus dihitung dalam beban pinjaman CGI. Drajat mengusulkan, selama proses penundaan itu pemerintah mengubah fokus utang luar negeri. Sementara selama ini sektor konsumtif yang diprioritaskan, sekarang ia harus dibelokkan untuk pembangunan infrastruktur guna merangsang sektor yang diramalkan bakal terperosok setelah bom di Bali itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini