Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disapa BJ Habibie meninggal dunia, pada usia yang ke 83 tahun, pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta, Rabu, 11 September 2019.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan turut berduka cita dan merasa sangat kehilangan sosok pemimpin yang jujur yang pernah memimpin Indonesia. "Dia adalah seorang pemimpin yang sangat baik dan jujur," ucapnya saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, 11 September 2019.
Luhut menilai sosok Bapak Dirgantara Indonesia itu sebagai orang yang sangat baik dan mempunyai hati yang tulus dalam kesehariannya. Menko Maritim ini, juga merasa sangat bersedih atas kepergian dari Habibie. "Saya sangat sedih lah mendengar beliau pergi," ucapnya.
Luhut ketika mendengar kabar kepergian dari bapak penemu teori crack dalam industri pembuatan pesawat, langsung bergegas untuk melayat ke RSPAD Gatot Subroto. "Saya segera pergi untuk melayat dan kita turut berduka cita atas kepergian beliau," tambahnya.
Sebagai informasi, BJ Habibie sebelum menjadi Presiden ketiga RI. Dia sebelumnya, pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ketujuh mendampangi Soeharto kala itu. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998.
BJ Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid atau
Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu tahun 1999.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini